Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Terjadi 3.542 Bencana Selama 2022

Kompas.com - 18/01/2023, 14:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa sepanjang 2022, telah terjadi 3.542 bencana alam di Indonesia.

Jumlah tersebut terhitung menurun dibandingkan tahun 2021.

"Memang dari segi kuantitas, jumlah ini mengalami penurunan. Sebagai informasi saja, tahun 2021, jumlah bencananya di atas 5.000 kali bencana," kata Suharyanto dalam rapat kerja Komisi VIII DPR, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: BNPB: 92 Rumah Warga Tanimbar Maluku Rusak Usai Gempa M 7,5

Suharyanto mengatakan, meski jumlahnya bencana berkurang, dampak yang ditimbulkan pada 2022 lebih berat dibandingkan pada 2021.

Adapun dampak bencana tersebut mulai dari kerusakan bangunan hingga korban jiwa. 

Pada 1 Januari hingga 31 Desember 2022, ada 857 korban bencana yang meninggal dunia, 46 hilang, dan 8.726 luka-luka.

Dampak kerusakan bencana alam tahun 2022 yaitu total rumah rusak 95.324 dan fasilitas yang rusak sebanyak 1.980.

"Apalagi bapak Ketua tadi menyampaikan di akhir tahun kemarin, juga terjadi bencana cukup besar yaitu gempa bumi Cianjur," kata dia.

"Meskipun kekuatannya 5,6 skala richter, tetapi karena kedalamannya cukup dangkal, 10 kilometer dan berada di darat sehingga dampak yang terjadi juga cukup signifikan," ujar Suharyanto.

Baca juga: Tinjau Dampak Gempa di Tanimbar, Kepala BNPB: Percepat Proses Pendataan

Ia merinci, bencana alam pada 2022 terdiri dari gempa bumi 28 kali, erupsi gunungapi 1 kali, banjir 1.530 kali, cuaca ekstrem 1.067, tanah longsor 634, kebakaran hutan lahan 252, gelombang pasang dan abrasi 26 kali, dan kekeringan 4 kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com