Ia menyebutkan, ajakan mogok kerja itu menimbulkan pro dan kontra serta diwarnai upaya pemaksaan.
Baca juga: Usai Kerusuhan Mereda, Kapolri Pastikan PT GNI Beroperasi Kembali Mulai Besok
"Muncul viral seolah-olah telah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI, sehingga inilah kemudian yang memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan," ujar dia.
Padahal, menurut Sigit, tidak ada kejadian pemukulan TKA terhadap TKI sebagaimana informasi yang viral
"Terkait dengan isu provokasi yang ada, saya luruskan bahwa peristiwa yang sebenarnya tidak seperti itu," kata Sigit.
Setelah peristiwa tersebut, 548 personel gabungan TNI/Polri dikerahkan dan akan ditambah 2 satuan setingkat kompi (SSK) Brimob yang dikirim dari pusat.
"Kepolisian akan menindak tegas terhadap pelaku-pelaku pengerusakan, terhadap pelaku-pelaku anarkis, sehingga ke depan diharapkan hal-hal seperti ini tidak terulang kembali," kata Sigit.
Ia mengatakan, situasi keamanan juga sudah kondusif sehingga smelter PT GNI yang sempat dilanda kerusuhan dapat kembali beroperasi pada Selasa (17/1/2023).
Listyo juga menegaskan, Polri bersama TNI siap untuk mengawal dan mengamankan program investasi yang menjadi kebijakan pemerintah.
Baca juga: Menaker Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kerusuhan PT GNI Morowali
"Kepolisian bersama-sama dengan rekan-rekan dari TNI siap untuk menjaga mengawal dan mengamankan program-program yang menjadi kebijakan pemerintah termasuk di dalamnya adalah program yang terkait dengan investasi," katanya.
Sigit mengatakan, smelter PT GNI tersebut telah berdampak kepada tenaga kerja Indonesia yang bekerja di situ.
Kegiatan smelter ini juga disebutnya memiliki nilai tambah bagi negara, khususnya dalam menambah devisa terkait program hilirisasi industri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.