Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Pertimbangkan Tuntutan Ulama ke Cak Imin soal Capres-Cawapres Diumumkan Sebelum Puasa

Kompas.com - 16/01/2023, 12:19 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, tuntutan dari ulama perihal Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin harus mendeklarasikan Capres-Cawapres 2024 sebelum puasa akan dipertimbangkan.

Dasco menyebut tuntutan ulama tersebut dipertimbangkan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Cak Imin selaku mitra koalisi.

"Dan tentunya apapun keputusan-keputusan atau tuntutan yang diminta oleh ulama-ulama yang ada itu tentunya akan menjadi pertimbangan dua orang, yaitu Pak Prabowo dan Pak Muhaimin," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Diminta Ijtima Ulama Putuskan Capres-Cawapres sebelum Puasa, PKB: Kalau Gerindra Tak Sepakat Ya Tak Jadi Nikah

Dasco menjelaskan, Gerindra dan PKB sudah melakukan kerja sama politik dengan menandatangani perjanjian kerja sama.

Di mana, capres dan cawapres dari Gerindra-PKB akan diputuskan secara bersama oleh Prabowo dan Cak Imin.

"Kami pikir hasil ijtima ulama yang di PKB itu kan adalah untuk memperkuat internal PKB. Jadi apa pun hasilnya itu kami apresiasi," imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya tidak akan memaksa Gerindra untuk menentukan nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sebelum bulan puasa.

Baca juga: Hasil Ijtima Ulama PKB, Cak Imin Didorong Maju Pilpres dan Raih 100 Kursi DPR

Pernyataan ini menyusul adanya hasil rekomendasi ijtima ulama nusantara yang digelar Dewan Syuro DPP PKB.

Hasilnya meminta Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menentukan nama capres dan cawapres sebelum Ramadhan.

"Namanya koalisi enggak ada saling memaksa. Cuma ada pertimbangan-pertimbangan yang harus dirumuskan secara rasional," kata Jazilul saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2023).

Baca juga: Saat Ulama, Kiai hingga Bu Nyai Diminta Turun Gunung Demi Kampanye Cak Imin

Ia mengungkapkan, pertimbangan-pertimbangan itu akan didiskusikan bersama.

Kalau tidak ada jalan keluar atau kesepakatan yang tidak bisa diambil, ia lantas menganalogikan koalisi PKB-Gerindra seperti orang pacaran.

"Kalau misalkan nanti tidak ditemukan kesepakatan, ya kayak orang pacaran. Ya enggak jadi nikah, lah," ucap Jazilul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com