Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Poin Pertemuan Jokowi-PM Anwar Ibrahim di Bogor

Kompas.com - 10/01/2023, 09:09 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim pada Senin (9/1/2023) kemarin.

Kunjungan ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat tersebut merupakan lawatan ke luar negeri pertama yang dilakukan PM Anwar sejak menjabat pada tahun lalu.

Presiden Jokowi dan PM Anwar melakukan pertemuan dan pembicaraan secara santai pada Senin kemarin.

Keduanya juga sempat menanam pohon bersama dan berkeliling ke Kebun Raya Bogor selama sekitar satu jam.

Baca juga: Di Depan Jokowi, Anwar Ibrahim Curhat soal Sulitnya Hadapi Tekanan Politik di Malaysia

Meski demikian, kedua pemimpin bisa saling bersepakat dalam sejumlah isu penting. Berikut rangkuman poin-poin pertemuan keduanya:

1. Investasi di IKN

Presiden Jokowi dan PM Anwar membahas soal minat investasi Malaysia untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Jokowi menyambut baik minat para investor Malaysia dalam pembangunan IKN.

Dia mengungkapkan, ada 11 letter of intent (LoI) yang telah diteken oleh sektor swasta Malaysia.

"Kesebelas LoI itu pun sudah diserahkan kepada otoritas IKN yang bergerak di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, konstruksi dan properti," ujar Presiden Jokowi usai pertemuan.

Sementara itu, PM Anwar Ibrahim menyatakan, Malaysia akan ikut mencari jalan agar pertumbuhan IKN memberi manfaat, khususnya bagi wilayah Sabah dan Serawak yang masuk dalam teritori Malaysia.

Baca juga: PM Anwar Ibrahim: Saya Sampaikan Minat Malaysia untuk Ikut Bangun IKN

Malaysia merasa senang karena ibu kota baru Indonesia lebih dekat dengan wilayah mereka.

"Rekan-rekan saya di Serawak dan Sabah memuji inisiatif (IKN) ini dan saya beri tahu tadi itu inisiatif besar Bapak Presiden memposisikan saya dibanding dengan apa yang saya mampu lakukan untuk Sabah dan Serawak," ujar Anwar dalam keterangan persnya di Istana Kepresidenan Bogor.

"Jadi kita ambil pendekatan yang positif itu mencari jalan supaya pertumbuhan IKN itu akan juga memberi manfaat kepada wilayah yang termasuk Serawak dan Sabah," kata dia.

PM Anwar pun mengatakan, Malaysia bersedia membagi pengalamannya dalam mengelola ibu kota baru mereka yakni Putrajaya.

Menurut PM Anwar, 11 persyarikatan Malaysia sudah menyampaikan minat untuk terlibat dalam pembangunan IKN.

Ia berharap, Pemerintah Indonesia bisa mendukung realisasi minat itu.

"Saya juga telah berkongsi dengan Bapak Presiden kemajuan kerja sama dalam pembangunan berasaskan Tenaga Boleh Baharu (renewable energy) yang mana Sarawak Energy Berhad sedang aktif dalam menbangunkan Mentarang Induk Hydroelectric Plant (MIHEP) dengan kerja sama syarikat Indonesia, PT Kayan Hydropower Nusantara," ujar PM Anwar.

"Proyek ini amat signifikan bagi menyokong Kawasan Perindustrian dan Pelabuhan Antarabangsa di Tanah Kuning, Kalimantan Timur," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com