"Agar kedua pihak dapat meneruskan agenda pembangunan di kawasan-kawasan tersebut dan memelihara kedaulatan dan integriti wilayah masing-masing," kata PM Anwar.
4. Lawan diskriminasi minyak sawit
Indonesia dan Malaysia sepakat untuk melawan diskriminasi minyak kelapa sawit yang dilakukan Eropa.
Menurut Presiden Jokowi, dia dan PM Anwar juga setuju untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit.
"Tadi bersepakat memperkuat kerjasama melalui Consul of Palm Oil Producing Countries (COPC) untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, PM Anwar menyatakan, diskriminasi itu tidak berasas dan tidak mencerminkan kelestarian industri minyak sawit, terutama di Malaysia dan Indonesia.
Di sisi lain, diskriminasi bertentangan dengan komitmen Uni Eropa dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) soal perdagangan bebas.
"Berkenaan isu diskriminasi minyak sawit oleh Kesatuan (Uni) Eropa, saya dan Bapak Presiden bersetuju supaya Malaysia dan Indonesia terus bekerjasama rapat bagi menangani sebarang diskriminasi minyak sawit di peringkat antarabangsa," ujar PM Anwar.
5. Masa depan ASEAN dan Myanmar
Baik Presiden Jokowi maupun PM Anwar juga sepakat untuk terus memperkuat organisasi ASEAN.
Baca juga: Menlu: Keketuaan Indonesia Ingin Jadikan ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Keduanya pun setuju bahwa ASEAN harus dapat memainkan peran sentral dalam menjadikan kawasan induk Pasifik yang damai, sejahtera, dan stabil.
Selain itu, persoalan Myanmar juga dibahas oleh kedua pemimpin.
"Indonesia dan Malaysia memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya pelaksanaan five point consensus (lima poin konsensus). Kita sepakat mendesak junta militer Myanmar untuk mengimplementasikan five point concensus tersebut," kata Jokowi.
Menurut PM Anwar, dia setuju bahwa lima poin konsensus yang sudah disepakati negara-negara ASEAN merupakan solusi terbaik bagi Myanmar saat ini.
"Usaha melaksanakan persetujuan ini perlu diteruskan selaras dengan keputusan para Pemimpin ASEAN di Sidang Puncak ASEAN pada November tahun lalu. Pihak berkuasa tentara Myanmar didesak memberikan komitmen sepenuhnya dalam melaksanakan Kemuafakatan Lima Perkara ini secara segera dan bermakna demi kesejahteraan rakyat Myanmar," kata dia.
PM Anwar juga menyampaikan dukungan atas keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun kni.
"Kami bersependapat bahawa bahawa Komuniti ASEAN yang stabil, berdaya tahan dan dengan pematuhan kepada kepusatan ASEAN (ASEAN Centrality) akan memberikan respons yang berkesan kepada persoalan serantau dan global," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.