Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Poin Pertemuan Jokowi-PM Anwar Ibrahim di Bogor

Kompas.com - 10/01/2023, 09:09 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

"Agar kedua pihak dapat meneruskan agenda pembangunan di kawasan-kawasan tersebut dan memelihara kedaulatan dan integriti wilayah masing-masing," kata PM Anwar.

4. Lawan diskriminasi minyak sawit

Indonesia dan Malaysia sepakat untuk melawan diskriminasi minyak kelapa sawit yang dilakukan Eropa.

Menurut Presiden Jokowi, dia dan PM Anwar juga setuju untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit.

"Tadi bersepakat memperkuat kerjasama melalui Consul of Palm Oil Producing Countries (COPC) untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit," kata Presiden Jokowi.

Sementara itu, PM Anwar menyatakan, diskriminasi itu tidak berasas dan tidak mencerminkan kelestarian industri minyak sawit, terutama di Malaysia dan Indonesia.


Di sisi lain, diskriminasi bertentangan dengan komitmen Uni Eropa dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) soal perdagangan bebas.

"Berkenaan isu diskriminasi minyak sawit oleh Kesatuan (Uni) Eropa, saya dan Bapak Presiden bersetuju supaya Malaysia dan Indonesia terus bekerjasama rapat bagi menangani sebarang diskriminasi minyak sawit di peringkat antarabangsa," ujar PM Anwar.

5. Masa depan ASEAN dan Myanmar

Baik Presiden Jokowi maupun PM Anwar juga sepakat untuk terus memperkuat organisasi ASEAN.

Baca juga: Menlu: Keketuaan Indonesia Ingin Jadikan ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Keduanya pun setuju bahwa ASEAN harus dapat memainkan peran sentral dalam menjadikan kawasan induk Pasifik yang damai, sejahtera, dan stabil.

Selain itu, persoalan Myanmar juga dibahas oleh kedua pemimpin.

"Indonesia dan Malaysia memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya pelaksanaan five point consensus (lima poin konsensus). Kita sepakat mendesak junta militer Myanmar untuk mengimplementasikan five point concensus tersebut," kata Jokowi.

Menurut PM Anwar, dia setuju bahwa lima poin konsensus yang sudah disepakati negara-negara ASEAN merupakan solusi terbaik bagi Myanmar saat ini.

"Usaha melaksanakan persetujuan ini perlu diteruskan selaras dengan keputusan para Pemimpin ASEAN di Sidang Puncak ASEAN pada November tahun lalu. Pihak berkuasa tentara Myanmar didesak memberikan komitmen sepenuhnya dalam melaksanakan Kemuafakatan Lima Perkara ini secara segera dan bermakna demi kesejahteraan rakyat Myanmar," kata dia.

PM Anwar juga menyampaikan dukungan atas keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun kni.

"Kami bersependapat bahawa bahawa Komuniti ASEAN yang stabil, berdaya tahan dan dengan pematuhan kepada kepusatan ASEAN (ASEAN Centrality) akan memberikan respons yang berkesan kepada persoalan serantau dan global," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com