JAKARTA, KOMPAS.com - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengingatkan kepada personel Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU agar jangan sampai melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) selama mengamankan bandara rawan di Papua.
Diketahui, sebanyak personel 230 Kopasgat dikerahkan untuk mengamankan 12 bandara rawan di Papua.
"Saya berharap kepada para komandan agar senantiasa melakukan upaya-upaya beradaptasi dengan wilayah tempat bertugas, guna menghindari terjadinya kesalahan prosedur maupun pelanggaran HAM. Laksanakan tugas secara profesional, proposional, sehingga keberhasilan tugas akan dicapai pada akhirnya," ujar Saleh Mustafa dalam siaran pers, Rabu (4/1/2023).
Baca juga: Bertemu Wapres, Panglima TNI Laporkan Soal Rencana Kunjungi Papua
Dalam upacara penyambutan Kopasgat, Selasa kemarin, Saleh juga menyampaikan bahwa kondisi di Papua masih terjadi gangguan keamanan dan ketertiban oleh kelompok bersenjata.
Hal ini mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan sarana prasarana infrastruktur.
"Hal tersebut sangat memprihatinkan bagi semua pihak karena sangat berdampak negatif bagi stabilitas keamanan, khususnya Papua," kata Saleh.
"Menyikapi hal ini, saya berharap kepada Satgas Kopasgat yang akan melaksanakan tugas agar melaksanakan dengan sebaik-baiknya, selalu waspada, pahami tugas pokok dan aplikasikan materi pratugas yang diterima," ujarnya lagi.
Baca juga: 4 Fakta Teror KKB di Kabupaten Puncak Papua, Terekam Drone TNI hingga Anggota Kopasgat Tertembak
Untuk diketahui, para personel Kopasgat tiba di Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Jayapura, pada Selasa (3/1/2023).
"Jumlah personel ada 230, dari satuan Kopasgat (Batalyon Komando) 468 Biak," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman saat dikonfirmasi, Rabu pagi.
Personel Kopasgat akan disebar mengamankan 12 bandara rawan di Papua, antara lain:
Baca juga: Panglima Akan Kunjungi Papua, Imparsial: Kalau Tak Ada Evaluasi, Hanya jadi Kunjungan Simbolis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.