"Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik, untuk menteri menterinya (menteri dari Nasdem) lebih baik mengundurkan diri. Itu lebih gentle," kata Djarot.
Baca juga: Ditanya soal Reshuffle pada 2023, Jokowi: Ditunggu Saja
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto membantah partainya telah membuat gaduh terkait isu reshuffle.
Hal itu disampaikannya merespons pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali bahwa PDI-P diduga membuat gaduh terkait isu reshuffle yang menyudutkan Nasdem.
"Ya, kita terima sarannya. Yang jelas, kita tidak pernah membikin gaduh," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa.
Hasto mengatakan, PDI-P selalu mengedepankan etika politik.
Prinsip tersebut, menurut dia, juga dipegang PDI-P ketika menanggapi isu reshuffle.
Caranya, yaitu PDI-P menghormati apapun keputusan Presiden Jokowi terkait reshuffle.
"Tetapi reshuffle kan menjadi hak prerogratif presiden. Reshuffle tidak mungkin dijalankan tanpa kehendak presiden dan presiden kan memiliki kalkulasi yang matang terkait dengan hal tersebut," ujar Hasto.
Baca juga: Nasdem Minta PDI-P Tak Gaduh soal Reshuffle, Hasto Kristiyanto: Kami Terima Sarannya
Lantas, seperti apa tanggapan Jokowi yang lagi-lagi angkat bicara terkait isu reshuffle?
Kepala Negara itu tidak menyampaikan banyak keterangan.
Namun, Jokowi hanya menegaskan agar masyarakat menunggu saja keputusannya.
"Tunggu saja. Ditunggu saja," ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan soal reshuffle di daerah Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023).
Kembali ditanya soal bagaimana nasib menteri-menteri dari Partai Nasdem jika reshuffle dilakukan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menegaskan agar publik menunggu.
"Ditunggu saja," kata Jokowi singkat.
Baca juga: Soal Wacana “Reshuffle” Menteri Nasdem, Pengamat: Kalau PDI-P yang Bicara, Artinya Tak Main-main
Sebagai informasi, catatan Kompas.com, Jokowi sudah beberapa kali melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Reshuffle pertama Kabinet Indonesia Maju dilakukan Jokowi pada 22 Desember 2020. Saat itu, ada enam menteri baru yang dilantiknya.
Lalu, reshuffle kedua dilakukan Jokowi pada pada 28 April 2021 dengan melantik dua menteri baru.
Sementara itu, usai pencapresan Anies Baswedan oleh Partai Nasdem, beredar informasi dari lingkungan Istana yang menyebut bahwa Presiden Jokowi tidak akan melakukan perombakan kabinet pada awal 2023.
Baca juga: Sinyal Reshuffle Kian Menguat, Jokowi Diprediksi Bakal Sisakan 1 Menteri Nasdem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.