JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengajak Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) untuk rukun selalu.
Menurut dia, berkumpul duduk satu panggung antara Muhammadiyah dan NU untuk mengerjakan hal-hal yang produktif membuat Indonesia bisa maju.
Hal ini diucapkan Zulhas saat mengunjungi pondok pesantren Darul Arqom Patean, Kendal, Jawa Tengah
“Yang penting Muhammadiyah-NU jangan pecah, bertengkar. Selalu bersama mengerjakan sesuatu yang produktif, saya yakin, Indonesia pasti maju,” kata Zulkifli Hasan dalam siaran pers, Jumat (30/12/2022).
Baca juga: Gus Yahya: NU Tidak Punya Kekhawatiran Lagi soal Peristiwa 1965
Menurut dia, kemajuan Indonesia itu akan berdampak besar bagi umat Islam yang mayoritas adalah warga Muhammadiyah dan NU.
Jika umat maju, Muhammadiyah dan NU akan memegang peran penting dalam semua sektor, baik politik dan ekonomi.
Ia pun menyebut nama-nama tokoh kedua organisasi tersebut yang masuk ke pemerintahan.
“Presiden dari NU (Gus Dur/Abdurrahman Wahid), Ketua MPR Muhammadiyah (Amin Rais), dan Ketua DPR HMI (Akbar Tanjung)," ucap dia.
Pria yang karib disapa Zulhas ini menyebut bahwa Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang sukses dan banyak memberikan kontribusi bagi negeri.
Baca juga: Kiai Sepuh ke Prabowo: Kekuatan Besar NU Jangan Digunakan untuk Kendaraan Politik Semata
Ia menyebut Muhammadiyah salah satu ormas yang bisa dijadikan role model dalam berbagai aspek kehidupan.
“Saya tak jenuh menyebut di manapun, kalau mau sukses contohlah Muhammadiyah. Dari segala aspek Muhammadiyah unggul dan memberikan teladan,” kata Zulhas.
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan ini mengungkapkan, Muhammadiyah menunjukkan baktinya melalui ribuan amal usaha mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, hingga sosial.
Hal itu, menurut Zulhas, bisa dijadikan teladan. Keteladanan ini pun bisa dipraktekkan dalam memilih pemimpin.
“Muktamar Muhammadiyah tempo hari kembali membuktikan kedewasaan Muhammadiyah, tanpa ada politik uang, serta menggunakan teknologi yang berkemajuan, Muhammadiyah kembali berhasil memilih para pemimpin tanda sedikitpun keributan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.