Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2022, 11:07 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para kiai sepuh yang merupakan pimpinan pondok pesantren di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) berharap kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto agar Nahdlatul Ulama (NU) tidak hanya dijadikan kendaraan politik semata.

Kiai-kiai sepuh ini juga meminta kepada Prabowo agar pondok pesantren tidak dianaktirikan.

Hal tersebut terjadi saat Prabowo bersilaturahmi dengan sejumlah pimpinan pondok pesantren di Surabaya, Senin (26/12/2022).

"Kepada Pak Prabowo para kiai sepuh berharap agar pondok pesantren jangan dianaktirikan. Memang nyatanya banyak santri di ponpes-ponpes yang memiliki kemampuan dan pemikiran luar biasa," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dalam keterangannya.

Baca juga: Bayang-bayang Duet Ganjar-Prabowo dan Ancaman PKB Cerai dengan Gerindra

"Mestinya itu bisa digunakan bagi kepentingan negara lainnya, tidak hanya di ponpes. Karena itu perlu ada afirmasi persamaan. Kiai-kiai sepuh juga berharap agar NU sebagai kekuatan besar tidak hanya digunakan sebagai kendaraan politik semata," sambung dia.

Muzani mengungkapkan, dalam dialog antara Prabowo dan kiai-kiai itu, Prabowo berbicara mengenai pentingnya peranan NU dalam menjaga keutuhan negara.

Menurut Prabowo, seperti ditirukan Muzani, di saat-saat yang genting, kiai-kiai dan NU selalu tampil menyelamatkan negara.

"Seperti tahun 1945 dalam peristiwa 10 November, di mana fatwa jihad telah jadi bukti dan contoh bagi perjuangan bangsa kita," kata Muzani.

Muzani menjelaskan, peranan NU juga terasa ketika berbagai macam pemberontakan terjadi.

Dia menyebutkan NU telah mengambil peranan penting guna menyelamatkan negara, termasuk di tahun 1965 saat peristiwa G30S PKI dan tahun 1998 pada masa peralihan kekuasaan Orde Baru ke reformasi.

Maka dari itu, kata dia, NU menjadi faktor pengaman yang cukup dominan bagi negara.

NU disebut Muzani mengajarkan Islam yang teloren dan sangat menghargai perbedaan.

Baca juga: Prabowo Bertemu Kiai-kiai di Jatim, Gerindra: Didoakan agar yang Dicita-citakan Terwujud

Dalam pertemuan tersebut, hadir kiai-kiai sepuh seperti KH Nurul Huda Jazuli dan Gus Abdurrahman Kautsar dari Ponpes Ploso Kediri.

Kemudian, KH Anwar Mansur dari Ponpes Lirboyo, KH Ubaidilah Faqih Ponpes Langitan Tuban, KH Fuad Nurhasan Ponpes Sidogiri Pasuruan, KH Ali Masyhuri Sidoarjo.

Lalu, KH Marzuki Mustamar Malang, KH Abdul Matin Tuban, KH Ahmad Faiz Abdul Haq Ponpes Nurul Jadid Probolinggo.

Gus Fahim Ruyani dari Ponpes Ploso Kediri, KH Cholil Nawawi Jalil Ponpes Sidogiri Pasuruan, Gus Adibus Soleh Anwar Ponpes Lirboyo Kediri, Lora Karrol Schal Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan, Gus Aliki Banyuwangi, dan Gus Alawi Ubaidilah Faqih dari Ponpes Langitan Tuban turut hadir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 27 September Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 September Memperingati Hari Apa?

Nasional
Konflik Agraria Era Jokowi, KPA: 29 Warga Tewas Perjuangkan Hak atas Tanah

Konflik Agraria Era Jokowi, KPA: 29 Warga Tewas Perjuangkan Hak atas Tanah

Nasional
Jasa Raharja Jamin Semua Korban Kecelakaan Exit Tol Bawen Dapat Kompensasi

Jasa Raharja Jamin Semua Korban Kecelakaan Exit Tol Bawen Dapat Kompensasi

Nasional
Muncul Usulan Kaesang Jadi Ketua Umum, PSI: Dibahas Besok

Muncul Usulan Kaesang Jadi Ketua Umum, PSI: Dibahas Besok

Nasional
Pengamat Nilai PSI Mungkin Kembali Dukung Ganjar Usai Kaesang Bergabung

Pengamat Nilai PSI Mungkin Kembali Dukung Ganjar Usai Kaesang Bergabung

Nasional
Kilang Pertamina Plaju Raih Penghargaan di Ajang WPC Excellence Awards 2023

Kilang Pertamina Plaju Raih Penghargaan di Ajang WPC Excellence Awards 2023

Nasional
KPU Lantik 91 Anggota Baru di Provinsi dan Kabupaten/Kota

KPU Lantik 91 Anggota Baru di Provinsi dan Kabupaten/Kota

Nasional
Kaesang Gabung PSI, Pengamat: Paling Mungkin Pilkada

Kaesang Gabung PSI, Pengamat: Paling Mungkin Pilkada

Nasional
Bergabungnya Kaesang Pangarep Dinilai Bisa Dongkrak Suara PSI untuk Masuk Parlemen

Bergabungnya Kaesang Pangarep Dinilai Bisa Dongkrak Suara PSI untuk Masuk Parlemen

Nasional
Ditanya Soal Arah Dukungan Pilpres 2024, PSI Singgung Munculnya Isu Prabowo-Ganjar

Ditanya Soal Arah Dukungan Pilpres 2024, PSI Singgung Munculnya Isu Prabowo-Ganjar

Nasional
Kapolri Pastikan Transparan Usut Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara

Kapolri Pastikan Transparan Usut Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara

Nasional
Kapolri Perintahkan Jajarannya Usut Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara dengan 'Scientific Crime Investigation'

Kapolri Perintahkan Jajarannya Usut Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara dengan "Scientific Crime Investigation"

Nasional
Pendaftaran Capres Dipersingkat, KPU Jamin Hak Parpol dan Kandidat Tak Dipangkas

Pendaftaran Capres Dipersingkat, KPU Jamin Hak Parpol dan Kandidat Tak Dipangkas

Nasional
Propam Polri Awasi Penyelidikan Kematian Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas

Propam Polri Awasi Penyelidikan Kematian Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas

Nasional
KPA: Proyek Strategis Nasional Jokowi 'Lapar Tanah', Picu 73 Konflik Agraria sejak 2020

KPA: Proyek Strategis Nasional Jokowi "Lapar Tanah", Picu 73 Konflik Agraria sejak 2020

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com