Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Sadawarna Diresmikan, Jokowi Terima Kasih ke Bupati dan Warga Sumedang

Kompas.com - 27/12/2022, 12:47 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah Kabupaten Sumedang atas selesainya proyek Bendungan Sadawarna yang diresmikan pada Selasa (27/12/2022).

Sebab, meski berada di wilayah Sumedang, bendungan tersebut dibangun untuk mengairi lahan pertanian di Kabupaten Indramayu, kabupaten tetangga Sumedang.

"Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sumedang dan seluruh masyarakat di Sumedang yang telah merelakan airnya untuk mengairi sawah-sawah yang ada di Indramayu," kata Jokowi, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Resmikan Bendungan Sadawarna, Jokowi: Kalau Produksi Padi Tidak Naik, Awas

Ia pun mewanti-wanti agar angka produksi padi di Indramayu meningkat seiring dengan mulai beroperasinya Bendungan Sadawarna.

Untuk diketahui, bendungan ini dibangun sejak tahun 2018 ini mempunyai luas genangan 680 hektare dan dapat mengairi kurang lebih 4.280 hektare sawah.

"Waduk ini menghabiskan anggaran Rp 2,065 triliun, bukan uang sedikit, jadi kalau waduknya sudah ada nanti indramayu tidak naik produksi padinya, awas," kata Jokowi.

Ia mengatakan, Indramayu merupakan daerah penghasil beras terbesar di Indonesia dan angka produksi berasnya harus terus meningkat.

Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Sadawarna, Targetkan Produksi Padi Indramayu Naik

"Kita harapkan tidak turun tetapi naik seperti yang tadi Pak Gubernur sampaikan dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton untuk Kabupaten Indramayu," ujar Jokowi.

Ia menambahkan, banyaknya waduk-waduk yang telah dibangun di seluruh Indonesia diharapkan bisa meningkatkan produktivitas padi maupun komoditas holtikultura lainnya di tanah air.

"Ketahanan pangan kita semakin baik, kemandirian pangan kita semakin baik itulah tujuan utama dari dibangunnya waduk,," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com