Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedekatan Hendropriyono dengan Jokowi Dinilai Bukan Penghalang Andika Jadi Cawapres Anies

Kompas.com - 26/12/2022, 12:06 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menduga, wacana Andika Perkasa jadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan bakal direstui oleh mertua Andika, AM Hendropriyono.

Kendati Hendropriyono dekat dengan Presiden Joko Widodo, menurut Umam, itu tak akan jadi penghalang duet Anies-Andika pada pemilu presiden mendatang.

"Mungkin saja (tak masalah buat Hendropriyono). Bahkan, penominasian nama Andika sebagai capres Nasdem pada Juni lalu tentulah bukan keputusan sepihak Nasdem," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (26/12/2022).

Baca juga: Pensiun dari Panglima TNI, Andika Perkasa Dilirik Jadi Cawapres Anies?

Umam menduga, ditariknya nama Andika dalam pusaran isu pencapresan yang digulirkan Partai Nasdem tak lepas dari restu Hendropriyono.

Oleh karenanya, sekalipun Hendropriyono dekat dengan Jokowi dan Anies dicitrakan sebagai oposisi sekaligus antitesa presiden, Andika tetap punya peluang mendampingi Anies di panggung pencapresan.

Bahkan, menurut Umam, lewat pendekatannya ke Andika dan Hendropriyono ini, Nasdem berharap dapat memperbaiki hubungan dengan pemerintahan Jokowi yang belakangan memanas karena deklarasi pencapresan Anies.

"Nasdem sendiri tampaknya juga berharap komunikasinya dengan Andika yang melibatkan Hendropriyono bisa menetralisir ketegangan hubungan antara Nasdem dengan lingkaran kekuasaan saat ini," ujar dia.

Umam mengatakan, sosok Andika sedianya bisa menjadi komplementer tepat buat Anies. Andika yang berasal dari kalangan militer dengan rekam jejak sebagai Panglima TNI dicitrakan sebagai figur nasionalis.

Baca juga: Nasdem: AHY, Aher, hingga Andika Perkasa Akan Dipertimbangkan Jadi Cawapres

Citra ini mampu menutupi kekurangan Anies yang kerap direpresentasikan sebagai kalangan yang lebih dekat dengan kelompok Islam konservatif.

"Jika Andika didorong Nasdem untuk menjadi cawapres Anies, besar kemungkinan karena alasan ideologis," ucap Umam.

Namun demikian, wacana duet Anies-Andika diduga bakal terganjal restu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebabnya, Demokrat masih bersikukuh mengusung ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

Sementara, PKS ingin supaya mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Ahmad Heryawan alias Aher, jadi pendamping Anies.

Keinginan ini tak lepas dari upaya kedua partai mendulang limpahan elektoral atau efek ekor jas seandainya kader mereka turut berkontestasi di panggung pilpres.

"Sebab Demokrat dan PKS sendiri juga sangat concern terhadap agenda penyelamatan elektabilitas partainya di pileg, setelah dua periode pemerintahan berada di barisan oposisi," ujar Umam.

Seandainya Nasdem bersikukuh memasangkan Andika sebagai cawapres Anies, lanjut Umam, partai pimpinan Surya Paloh itu harus memikirkan kompensasi untuk Demokrat dan PKS.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com