Pasalnya, pada pemilu sebelumnya mereka belum memenuhi syarat menjadi pemilih.
Sementara itu, jika dikerucutkan lagi, Ganjar paling banyak dipilih oleh generasi centennial atau gen Z atau kategori usia 17-25 tahun.
Menurut survei Litbang Kompas yang dirilis Rabu (26/10/2022), 60 persen suara gen Z terdistribusi ke sosok Gubernur Jawa Tengah itu.
Survei memperlihatkan, keterpilihan Ganjar di kalangan pemilih muda ini mencapai 28,1 persen.
Angka tersebut naik sekitar 5 persen pada tiap periode survei. Tercatat, elektabilitas Ganjar di kalangan pemilih muda pada survei Juni 2022 sebesar 23,1 persen, lalu pada Januari 2022 sebanyak 18,2 persen.
Panas dingin Ganjar dan PDI-P
Meski memiliki elektabilitas tertinggi, namun Ganjar sampai saat ini belum juga dideklarasikan oleh PDI-P sebagai capres.
Bahkan, hubungan Ganjar dengan elite partai banteng itu sempat memanas menjelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kedua PDI-P yang berlangsung pada 21-23 Juni 2022 di Lenteng Agung.
Ganjar juga turut hadir dan dinantikan oleh awak media yang meliput.
Namun, sebelum Rakernas berlangsung, Ganjar tengah diramaikan dengan isu tak diundangnya dalam acara halalbihalal DPD PDI-P Jateng yang berlangsung pada 7 Mei 2022.
Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, acara halalbihalal hanya melibatkan kepala daerah dan struktur partai di tingkat kabupaten atau kota di Jateng.
Baca juga: Ganjar Pranowo dan PDI-P yang Sedang “Membesarkan” Diri
Selain itu, Ganjar justru juga tengah diterpa isu "serangan" dari sejumlah kader PDI-P.
Salah satunya, Ganjar disentil oleh politisi PDI-P yang juga loyalis Megawati Soekarnoputri, Trimedya Panjaitan.
Anggota Komisi III DPR itu terang-terangan menyebut Ganjar ambisius untuk maju di Pilpres 2024.
Padahal, menurut Trimedya, kinerjanya selama menjadi gubernur dipertanyakan.
"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Trimedya juga membandingkan kinerja Ganjar dengan Puan Maharani.
Oleh Trimedya, Puan disebut berhasil, mulai dari menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di periode pertama pemerintahan Jokowi, dan kini menjadi Ketua DPR RI.
Merespons Trimedya, Ganjar bereaksi santai.
Dia menjadikan kritik dari Trimedya sebagai vitamin untuk melakukan perbaikan.
"Ya ndak apa-apa. Kalau kritik dari kolega buat saya itu vitamin untuk memperbaiki dan koreksi," jelas Ganjar kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).
Berkaca hal ini, dinamika yang menerpa Ganjar rupanya tidak berdampak negatif kepada elektabilitasnya sebagai capres dalam sejumlah survei.
Sebagai contoh, elektabilitas Ganjar saat disentil politisi PDI-P, justru semakin meningkat bahkan mencapai angka tertinggi yaitu 36,5 persen dalam survei Charta Politika Juni 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.