Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2022: Elektabilitas Ganjar Terus Naik, Salip Prabowo dan Ungguli Anies

Kompas.com - 24/12/2022, 10:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi salah satu tokoh yang digadang bakal maju sebagai calon presiden (capres) 2024.

Nama politikus PDI-P itu, dalam berbagai survei setahun ke belakang, masuk dalam jajaran bursa capres.

Elektabilitas Ganjar sebagai capres tak bisa dianggap enteng, sebab ia masuk dalam tiga besar versi berbagai lembaga survei nasional.

Setahun ke belakang, pilihan publik terhadap sosok capres memang kian mengerucut ke tiga nama, yakni Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan eks Gubernur DKI Anies Baswedan.

Lantas, seperti apakah tren elektabilitas Ganjar di tahun 2022? Berikut Kompas.com telah merangkumnya

Survei Litbang Kompas

Ganjar pada awal tahun memiliki elektabilitas nomor dua setelah Prabowo Subianto. Hal ini setidaknya terekam dalam survei Litbang Kompas yang dilaksanakan pada 17-30 Januari 2022.

Elektabilitas kader PDI-P itu mencapai 20,5 persen. Posisi pertama ditempati Prabowo dengan elektabilitas 26,5 persen, sedangkan posisi tiga yaitu Anies Baswedan dengan elektabilitas 14,2 persen.

Meski demikian, saat itu elektabilitas Ganjar sudah merangkak naik dibandingkan periode survei sebelumnya.

Litbang Kompas mencatat elektabilitas Ganjar mulai dari 7,3 persen pada April 2021, 13,9 persen pada Oktober 2021, dan 20,5 persen pada Januari 2022.

Periode survei berikutnya, yaitu Juni 2022, Ganjar tetap berada di posisi dua dengan elektabilitas 22 persen.

Prabowo di posisi pertama dengan 25,3 persen, sedangkan Anies posisi tiga dengan 12,6 persen.

Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Ganjar Menang jika Bertarung dengan Prabowo

Kemudian, periode Oktober 2022, di lembaga survei yang sama, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 23,2 persen.

Selain meningkat, elektabilitas Ganjar kini juga menyalip Prabowo yang turun ke posisi dua dengan 17,6 persen. Sedangkan Anies di posisi tiga dengan 16,5 persen.

Dari jajak pendapat Litbang Kompas ini, secara periodik, elektabilitas Ganjar cenderung merangkak naik.

Survei Indikator Politik

Angka elektabilitas Ganjar juga tercatat naik dalam survei Indikator Politik Indonesia, April 2022.

Elektabilitas Ganjar saat itu mencapai 26,7 persen. Bahkan, ia mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mendapat 23,9 persen suara.

Lalu, di peringkat ketiga ada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 19,4 persen.

Selanjutnya, pada periode Desember 2022, survei Indikator merekam elektabilitas Ganjar meningkat menjadi 28,6 persen dalam simulasi 10 nama capres.

Ganjar berada di urutan pertama elektabilitas capres dalam simulasi tersebut.

Baca juga: Survei Indikator 3 Nama Capres: Ganjar Teratas, Prabowo Disalip Anies

Survei SMRC

Pada survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Maret 2022, Ganjar unggul elektabilitas dibandingkan capres lainnya. Ia memiliki elektabilitas sebesar 18,1 persen.

Adapun Prabowo berada di urutan kedua yaitu 17,6 persen, sedangkan Anies di posisi tiga dengan 14,4 persen.

Periode survei selanjutnya yaitu Mei 2022, Ganjar unggul elektabilitas dibandingkan capres lainnya dengan angka 22,5 persen.

Prabowo Subianto di urutan kedua dengan 17,5 persen, sedangkan Anies di urutan ketiga 13,5 persen.

Selanjutnya, pada survei November 2022, Ganjar kembali unggul elektabilitas sebesar 26,7 persen.

Urutan kedua, ada Prabowo dengan elektabilitas terpaut cukup jauh dengan Ganjar yaitu 18,6 persen, sedangkan Anies di urutan tiga 17 persen.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo Teratas, Disusul Prabowo dan Anies Baswedan

Terkini, survei SMRC Desember 2022, elektabilitas Ganjar sedikit turun menjadi 26,5 persen. Namun, elektabilitasnya masih berada di urutan satu.

Urutan kedua diduduki oleh Anies Baswedan 18,6 persen, dan urutan tiga Prabowo Subianto 16,8 persen.

Dengan demikian, dalam survei SMRC, elektabilitas Ganjar mengalami fluktuasi atau naik dan turun. Meskipun, elektabilitasnya tetap teratas dibandingkan tokoh lain.

Survei Charta Politika

Pada periode survei Charta Politika Juni 2022, Ganjar paling banyak dipilih masyarakat sebagai capres dengan elektabilitas sebesar 36,5 persen.

Elektabilitas bakal capres nomor dua diikuti oleh Prabowo dengan 26,7 persen. Sementara, di nomor tiga ada Anies Baswedan dengan 24,9 persen.

Selanjutnya, pada periode September 2022, Ganjar lagi-lagi berada di posisi teratas elektabilitas dengan angka 31,3 persen.

Kemudian, posisi dua ditempati oleh Prabowo 24,4 persen, dan posisi tiga Anies 20,6 persen.

Adapun hasil ini berdasarkan elektabilitas capres dalam simulasi 10 nama.

Survei berikutnya, pada November 2022, Ganjar merangkak naik dan menembus angka 32,6 persen elektabilitas capres.

Urutan kedua dihuni oleh Anies dengan elektabilitas 23,1 persen, dan urutan ketiga yaitu Prabowo 22 persen.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar 31,7 Persen, Puan 1,5 Persen

Terkini, yaitu survei Desember 2022, Charta Politika mencatat elektabilitas Ganjar masih teratas dengan angka 31,7 persen.

Anies Baswedan di posisi dua dengan 23,9 persen dan Prabowo posisi tiga dengan 23 persen.

Dari survei ini, elektabilitas Ganjar mengalami fluktuasi naik-turun. Namun, elektabilitas Ganjar nampak konsisten berada di atas dan menembus angka 30 persen di survei ini.

Pemilih pemula dan gen z

Berdasarkan sejumlah survei, Ganjar paling banyak dipilih sebagai capres dari kategori pemilih mula atau orang yang baru akan pertama kali mengikuti pemilu.

Sebagai contoh, jajak pendapat Litbang Kompas pada survei yang dilaksanakan 24 September hingga 7 Oktober 2022.

Dalam survei ini disebutkan bahwa mayoritas dari pemilih mula menjadikan Ganjar Pranowo sebagai capres rujukan.

Ganjar banyak mendapatkan suara pemilih mula dibandingkan tiga sosok capres rujukan lainnya, yakni Prabowo dan Anies

"Ganjar kali ini dipilih oleh 38,8 persen responden yang teridentifikasi sebagai pemilih mula," demikian dikutip dari Litbang Kompas, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil, Capres dan Cawapres Favorit Gen Z

Prabowo menyusul Ganjar dengan jumlah pemilih mula sebanyak 14 persen responden.

Setelah itu, Ridwan Kamil dengan suara 8,5 persen, dan Anies dengan dukungan sebesar 7,8 persen.

Adapun pemilih mula, sejatinya para pemilih yang tidak hanya mereka yang berusia 17 tahun saja.

Pada saat Pemilu 2019 diselenggarakan, mereka yang berusia di atas 17 tahun hingga berusia 20 atau sebagian 21 tahun masih dapat tergolong sebagai pemilih mula.

Pasalnya, pada pemilu sebelumnya mereka belum memenuhi syarat menjadi pemilih.

Sementara itu, jika dikerucutkan lagi, Ganjar paling banyak dipilih oleh generasi centennial atau gen Z atau kategori usia 17-25 tahun.

Menurut survei Litbang Kompas yang dirilis Rabu (26/10/2022), 60 persen suara gen Z terdistribusi ke sosok Gubernur Jawa Tengah itu.

Survei memperlihatkan, keterpilihan Ganjar di kalangan pemilih muda ini mencapai 28,1 persen.

Angka tersebut naik sekitar 5 persen pada tiap periode survei. Tercatat, elektabilitas Ganjar di kalangan pemilih muda pada survei Juni 2022 sebesar 23,1 persen, lalu pada Januari 2022 sebanyak 18,2 persen.

Panas dingin Ganjar dan PDI-P

Meski memiliki elektabilitas tertinggi, namun Ganjar sampai saat ini belum juga dideklarasikan oleh PDI-P sebagai capres. 

Bahkan, hubungan Ganjar dengan elite partai banteng itu sempat memanas menjelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kedua PDI-P yang berlangsung pada 21-23 Juni 2022 di Lenteng Agung.

Ganjar juga turut hadir dan dinantikan oleh awak media yang meliput.

Namun, sebelum Rakernas berlangsung, Ganjar tengah diramaikan dengan isu tak diundangnya dalam acara halalbihalal DPD PDI-P Jateng yang berlangsung pada 7 Mei 2022.

Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, acara halalbihalal hanya melibatkan kepala daerah dan struktur partai di tingkat kabupaten atau kota di Jateng.

Baca juga: Ganjar Pranowo dan PDI-P yang Sedang “Membesarkan” Diri

Selain itu, Ganjar justru juga tengah diterpa isu "serangan" dari sejumlah kader PDI-P.

Salah satunya, Ganjar disentil oleh politisi PDI-P yang juga loyalis Megawati Soekarnoputri, Trimedya Panjaitan.

Anggota Komisi III DPR itu terang-terangan menyebut Ganjar ambisius untuk maju di Pilpres 2024.

Padahal, menurut Trimedya, kinerjanya selama menjadi gubernur dipertanyakan.

"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).

Trimedya juga membandingkan kinerja Ganjar dengan Puan Maharani.

Oleh Trimedya, Puan disebut berhasil, mulai dari menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di periode pertama pemerintahan Jokowi, dan kini menjadi Ketua DPR RI.

Merespons Trimedya, Ganjar bereaksi santai.

Dia menjadikan kritik dari Trimedya sebagai vitamin untuk melakukan perbaikan.

"Ya ndak apa-apa. Kalau kritik dari kolega buat saya itu vitamin untuk memperbaiki dan koreksi," jelas Ganjar kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

Berkaca hal ini, dinamika yang menerpa Ganjar rupanya tidak berdampak negatif kepada elektabilitasnya sebagai capres dalam sejumlah survei.

Sebagai contoh, elektabilitas Ganjar saat disentil politisi PDI-P, justru semakin meningkat bahkan mencapai angka tertinggi yaitu 36,5 persen dalam survei Charta Politika Juni 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com