Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/12/2022, 11:14 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Putri Candrawathi, disebut secara sadar sepakat melakukan tes poligraf, meski menolak memaparkan kronologi kejadian dugaan kekerasan seksual yang diduga terjadi di rumah pribadinya di Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Juli 2022.

Ketua Asosiasi Poligraf Indonesia Agung Prasetya mengatakan, sebelum dilakukan tes poligraf, dia dan anggota tim lainnya melakukan wawancara pendahuluan terhadap Putri.

Menurut Agung, dalam wawancara itu mereka meminta Putri menceritakan rangkaian kejadian di rumah pribadi di Magelang, termasuk soal dugaan kekerasan seksual pada sehari sebelum pembunuhan Yosua.

Baca juga: Isu Selingkuh Masuk Tes Poligraf Putri Candrawathi, Ahli Sebut Sudah Dibahas dengan Penyidik

Akan tetapi, Agung menyatakan saat itu Putri memang menolak menceritakan kronologi kejadian itu.

"Setelah itu kita bertanya apakah boleh kita melanjutkan prosesnya? Kata beliau (Putri) silakan dilanjutkan," kata Agung dalam program Rosi di Kompas TV, seperti dikutip pada Jumat (23/12/2022).

Agung merupakan salah satu ahli poligraf yang terlibat dalam pemeriksaan terhadap kelima terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

Para terdakwa itu adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Baca juga: Ahli Poligraf Akui Minta Putri Candrawathi Cerita soal Dugaan Pelecehan Walau Ditolak

Agung mengatakan, proses wawancara dan meminta Putri menceritakan soal kronologis kejadian di rumah pribadi Magelang merupakan standar operasional prosedur (SOP) yang mengacu kepada Asosiasi Ahli Poligraf Amerika Serikat.

"Seandainya terperiksa tidak mau melanjutkan cerita tersebut itu tidak apa-apa. Itu akan mengganggu proses pemeriksaan poligraf karena itu hanya bagian dari rangkaian interviu atau rangkaian pre test," ucap Agung.

Setelah proses wawancara itu selesai, kata Agung, pemeriksa memberi kesempatan Putri buat beristirahat. Mereka juga menyatakan Putri layak untuk melanjutkan ke tahap berikutnya yakni tes poligraf.

Agung memaparkan, tes poligraf yang dilakukan kepada kelima terdakwa dilakukan dengan menanyakan pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak.

Baca juga: Hasil Poligraf Minus 25, Putri Candrawathi Dinilai Takut Rahasia Kasus Brigadir J Terbongkar

Proses tes poligraf itu juga dilakukan dengan memasang sejumla sensor seperti sensor gerak duduk, sensor deteksi keringat pada jari sebelah kanan, sensor tekanan darah, serta sensor pernapasan pada dada dan perut.

Kemudian, kata Agung, pemeriksa akan melontarkan sejumlah pertanyaan yang sudah disusun dan diulang sebanyak 5 kali. Susunan pertanyaan setiap sesi pun diacak buat menguji konsistensi jawaban.

Dalam persidangan sebelumnya, Rasamala Aritonang yang merupakan kuasa hukum Putri mempertanyakan kepada ahli poligraf dari Polri, Aji Febriyanto Ar-Rosyid, soal alasannya tetap melanjutkan proses pemeriksaan meski kliennya keberatan menceritakan kronologis kejadian di Magelang.

Saat itu Aji menyatakan mereka tetap melanjutkan pemeriksaan karena kondisi Putri layak untuk melakukan tes poligraf. Penolakan Putri menceritakan kejadian itu, kata Aji, tidak berpengaruh terhadap hasil poligraf.

Baca juga: Kekeh Putri Candrawathi Diperkosa, Sambo: Kalau Tak Percaya, Saya Berdoa Itu Tidak Terjadi pada Istri atau Keluarganya

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemerintah Prediksi 107 Juta Orang Mudik Saat Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Pemerintah Prediksi 107 Juta Orang Mudik Saat Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Nasional
Selain Kesempatan Kerja, Jokowi Sebut Investasi Bawa Pemasukan Pajak dan Bukan Pajak

Selain Kesempatan Kerja, Jokowi Sebut Investasi Bawa Pemasukan Pajak dan Bukan Pajak

Nasional
Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, Panglima Angkat Bicara

Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, Panglima Angkat Bicara

Nasional
Jokowi Janji Urus Kenaikan Tukin Kementerian Investasi Usai Bahlil Minta Dinaikkan

Jokowi Janji Urus Kenaikan Tukin Kementerian Investasi Usai Bahlil Minta Dinaikkan

Nasional
Tanggapi Santai Isu 'Walkout' di COP28, Jokowi: Yang Penting Kita Telah Lakukan Hal Nyata

Tanggapi Santai Isu "Walkout" di COP28, Jokowi: Yang Penting Kita Telah Lakukan Hal Nyata

Nasional
Ganjar Ingin Aset Negara di IKN Dibangun dengan APBN

Ganjar Ingin Aset Negara di IKN Dibangun dengan APBN

Nasional
Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

Nasional
Hukuman Angin Prayitno Diringankan Jadi 5 Tahun Penjara

Hukuman Angin Prayitno Diringankan Jadi 5 Tahun Penjara

Nasional
Kritik RUU DKJ, Anies: Demokrasi Kita Harusnya Maju Bukan Mundur

Kritik RUU DKJ, Anies: Demokrasi Kita Harusnya Maju Bukan Mundur

Nasional
Ketika Prabowo Makan Siang bersama Lesti Kejora hingga Nikita Mirzani...

Ketika Prabowo Makan Siang bersama Lesti Kejora hingga Nikita Mirzani...

Nasional
Soal RUU DKJ, Mendagri: Pemerintah Tak Setuju Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Soal RUU DKJ, Mendagri: Pemerintah Tak Setuju Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Nasional
Cerita Alam Ganjar soal 'Privilege' dan Godaan Jadi Anak Pejabat

Cerita Alam Ganjar soal "Privilege" dan Godaan Jadi Anak Pejabat

Nasional
Kampanye di Lampung, Anies Berikan Nama Adil untuk Anak Sapi

Kampanye di Lampung, Anies Berikan Nama Adil untuk Anak Sapi

Nasional
PDI-P Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Said Beberkan 4 Alasannya

PDI-P Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Said Beberkan 4 Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com