JAKARTA, KOMPAS.com - Drama dana bagi hasil (DBH) produksi lifting minyak yang beberapa waktu lalu sempat diprotes Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil, mulai menemui titik terang. Hari ini, Rabu (21/12/2022), para pihak rencananya akan kembali duduk bersama untuk menyocokan data DBH.
Rencana tersebut diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni, usai mengikuti mediasi antara Adil, Kementerian ESDM, Kementerian Ekonomi, serta Gubernur Riau, di kantor Kemendagri, Selasa (20/12/2022) sore.
Baca juga: Kemendagri Gelar Pertemuan Tertutup dengan Bupati Meranti Bahas DBH, Ini Hasilnya
"Besok (hari ini) jam 10 di sini, tapi itu lebih teknis lebih detail. Kalau secara globalnya kita sudah clear, kita buka data semuanya," ujar Fatoni.
"Semuanya tak ada dusta di antara kita, semuanya ngomong data, karena semua penetapan ini berdasarkan data," katanya lagi.
Persoalan DBH ini muncul ketika Adil memrotes porsi yang diperoleh Kabupaten Meranti atas produksi minyak di wilayah tersebut, saat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah se-Indonesia, pada 8 Desember lalu.
Baca juga: Picu Kemarahan Bupati Meranti, Apa Itu Dana DBH Migas?
Dengan berapi-api Adil protes. Bahkan, ia sempat menyampaikan umpatan kepada Kemenkeu.
"Jangan diambil lagi diambil minyak di Meranti. Enggak apa-apa, kami juga masih bisa makan daripada uang kami dihisap sama pusat," sedikit kalimat Adil yang dikutip Kompas.com saat menyampaikan keluh kesahnya.
Saat mediasi, Fatoni mengatakan, Adil menyampaikan bahwa kondisi Kabupaten Meranti tertinggal.
"Masyarakatnya juga miskin banyak, dan miskin ekstrem, dan ada kebutuhan dana," ucapnya.
Setelah itu, masing-masing pihak merekonsiliasi data yang ada. Pihak Kementerian ESDM turut menjelaskan bagiamana proses penetapan DBH dari sisi lifting.
Sementara Kemenkeu, sebut dia, menjelaskan soal penetapan DBH-nya.
Baca juga: Polemik DBH, Kementerian ESDM-Kemenkeu Pertanyakan Data Bupati Meranti
"Tadi sudah dibahas, kita sudah sama-sama memahami, sama-sama menerima penjelasan masing-masing," klaim Fatoni.
Semua pihak, imbuh dia, kemudian sepakat untuk kembali menggelar pertemuan pada hari ini untuk mencocokan data DBH. Adapun pertemuan ini akan mengagendakan rapat teknis.
"Jadi penetapan DBH ini memang tidak sederhana. Ada tiga hal yang berbeda yang harus dipahami. Ada yang namanya produksi, ada namanya lifting, ada namanya DBH, ini beda-beda nih," ucap dia.
Sementara itu, Adil mengaku sudah dapat menerima usai mendengarkan penjelasan dari Kemenkeu dan pihak lain terkait DBH.
Baca juga: Bahas Polemik DBH Meranti, Kemendagri Singgung Rendahnya Realisasi Belanja Daerah
"Tinggal besok (hari ini) bagaimana pembagiannya, makanya minyak meranti itu naik ya. Sudah, segitu aja," ujarnya.
Ia pun berharap agar polemik DBH ini dapat segera selesai secepat mungking.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.