Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Umumkan Lagi Penghentian Ekspor Bahan Minerba

Kompas.com - 21/12/2022, 11:30 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dia akan kembali mengumumkan penghentian ekspor satu jenis bahan mineral dan batu bara (minerba).

Pengumuman itu akan disampaikannya pada Rabu (21/12/2022).

"Setelah dari sini, saya akan umumkan lagi stop ini. Karena tidak bisa kita biarkan lagi ekspor bahan mentah itu. Tidak," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Indonesia Economic Outlook 2023 di Ritz Carlton, Jakarta.

Baca juga: Lima Terdakwa Kasus Izin Ekspor Minyak Goreng Bakal Dituntut Hari Ini

Presiden tidak menyebutkan ekspor bahan minerba apa yang akan dihentikan.

Namun, menurut dia, pada tahun depan, penghentian ekspor minerba jenis lainnya juga akan dilakukan.

"Tahun depan ada lagi, entah satu, entah dua stop lagi," ujar Jokowi.

Kepala Negara lantas menjelaskan alasan Indonesia menghentikan ekspor sejumlah bahan minerba.

Menurut Jokowi, saat pemerintah menghentikan ekspor nikel, langkah tersebut membuahkan hasil yang sangat baik untuk neraca perdagangan.

"Karena jelas dari 1,1 miliar dollar AS (nilai ekspor nikel), kemudian melompat jadi lebih dari 30 miliar dollar AS," kata dia.

Besaran nilai ekspor itu setara dengan Rp 18 triliun yang naik menjadi Rp 460 triliun.

Oleh karena itu, menurut dia, jika ekspor nikel terus dilakukan, Indonesia akan rugi besar.

Baca juga: Indonesia Kalah Gugatan Ekspor Nikel di WTO, Moeldoko Tegaskan Pemerintah Akan Berjuang Habis-habisan

Dia tetap menekankan bahwa pemerintah akan melanjutkan penghentian ekspor bahan mentah meski digugat sejumlah negara ke WTO.

"Kalau kita teruskan rugi besar kita meskipun kita digugat. Eggak apa-apa nikel digugat ini nanti yang kita umumkan ini digugat lagi, enggak apa-apa," kata Jokowi.

"Suruh gugati terus. Yang kedua digugat belum rampung, ketiga kita stop lagi. Gugat lagi enggak apa-apa. Tugas kita adalah sekali lagi mencari nilai tambah yang sebesar-besarnya dan itu bisa terlihat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com