Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wahyu Suryodarsono
Tentara Nasional Indonesia

Indonesian Air Force Officer, and International Relations Enthusiast

Jalan Negosiasi Mengakhiri Gerakan Teror

Kompas.com - 20/12/2022, 16:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lantas, apabila metode hard approach terbukti tidak menyelesaikan masalah, apakah metode soft approach seperti negosiasi lebih efektif?

Studi dari RAND Corporation tersebut seperti membuktikan bahwa cara-cara intelijen maupun transisi suatu kelompok menjadi gerakan politik menjadi metode yang lebih sesuai.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana mungkin soft approach seperti negosiasi bisa dilakukan apabila berhadapan dengan pelaku teror yang notabene memiliki jalan berpikir yang “irasional”?

Perlu dipahami bahwa pernyataan Mantan Presiden AS, George W. Bush, pada 2004 lalu seperti yang tertera di awal tulisan ini bahwa tidak mungkin bernegosiasi dengan teroris karena pola pikir irasionalnya adalah sesuatu yang keliru.

Dalam buku Rational Extremism: The Political Economy of Radicalism oleh Ronald Windtrobe, dijelaskan bahwa aksi terorisme bom bunuh diri pada dasarnya adalah tindakan yang sepenuhnya rasional, akibat adanya “transaksi nilai” antara solidaritas transendental di kalangan para teroris tempat ia berjuang dengan keyakinan yang dianutnya.

Otak pelaku teror pada dasarnya justru adalah aktor rasional yang memiliki motif politik, dan membuat mereka merupakan aktor yang dapat diajak untuk bernegosiasi.

Pemimpin kelompok teror biasanya selalu memiliki tujuan politik tertentu berdasarkan latar belakang ataupun ideologinya. Meski perlu digarisbawahi bahwa negosiasi hanya dapat dilakukan dengan kelompok teror yang memiliki tujuan politik yang jelas dan terang.

Contoh konkret seperti halnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang kini konfliknya telah berakhir dan diberikan ruang dalam perpolitikan di Provinsi Aceh.

Pada dasarnya, ciri-ciri kelompok teror yang lebih sulit diajak untuk bernegosiasi, selain tujuan politiknya yang tidak terbaca secara jelas, adalah kelompok yang termotivasi oleh ideologi totalitarianisme, di mana membuat cara berpikir pengikutnya tertutup dan tidak menerima perbedaan akibat ideologi tersebut.

Kondisi sosio-ekonomi masyarakat juga menjadi faktor yang mempersulit terjadinya negosiasi.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa terdapat risiko potensial dari negosiasi dengan kelompok teror tersebut. Negosiasi dapat memberikan kesan bahwa seolah-olah aksi dari kelompok teror tersebut mendapatkan legitimasi ataupun pengakuan dari negara.

Negosiasi juga dapat mengubah stigma kelompok teror di masyarakat. Mereka justru dapat memanfaatkan momen negosiasi tersebut untuk membangun kekuatan baru, dan melakukan gerakan teror lain di masa depan.

Negosiasi dengan teroris juga dapat memengaruhi hubungan politik luar negeri suatu negara, yang menaruh perhatian pada isu-isu spesifik yang melibatkan kelompok tersebut.

Menurut penulis secara pribadi, jalan terbaik dalam bernegosiasi dan mengakhiri kelompok teror di Indonesia, sekaligus meminimalisasi dampak negatif yang timbul dari negosiasi tersebut, adalah melalui jalur-jalur intelijen.

Carl Miller dalam artikelnya berjudul “Is it Possible and Preferable to Negotiate with Terrorists?”, menjelaskan bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan pemerintah untuk bernegosiasi dengan pelaku teror adalah melalui operasi-operasi clandestine.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com