Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Candrawathi Mengaku Tak Tahu Penembakan Brigadir J karena Sedang Istirahat di Kamar

Kompas.com - 19/12/2022, 22:12 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Putri Candrawathi tetap menyatakan tidak mengetahui soal peristiwa penembakan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di rumah dinas suaminya, Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Saya tidak pernah mengetahui suami saya Bapak Ferdy Sambo akan ke Duren Tiga, dan juga tidak mengetahui peristiwa penembakan tersebut karena saya sedang berada di dalam kamar tertutup dan sedang beristirahat," kata Putri dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).

Putri menyampaikan hal itu menanggapi keterangan ahli yakni kriminolog dari Universitas Indonesia, Muhammad Mustofa, dalam persidangan. Mustofa dihadirkan oleh jaksa penuntut umum sebagai salah satu ahli dalam perkara itu.

Baca juga: Sambil Menangis, Putri Candrawathi Tegaskan Jadi Korban Kekerasan Seksual dengan Ancaman dan Penganiayaan

Putri juga meminta Mustofa memahami kondisinya sebagai korban dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Yosua.

"Dan saya juga menyayangkan kepada bapak selaku ahli kriminolog hanya membaca BAP dari satu sumber saja. Karena saya berharap bapak bisa memahami perasaan saya sebagai...seorang perempuan, korban kekerasan seksual, pengancaman, dan penganiayaan, terima kasih," ujar Putri.

Dalam persidangan sebelumnya terungkap Putri berada di dalam kamar yang berada tepat di depan lokasi penembakan terhadap Yosua, di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Hal itu disampaikan oleh saksi pelaku Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E), yang merupakan salah satu ajudan Ferdy Sambo sekaligus terdakwa dalam kasus itu.

Baca juga: Pelecehan di Magelang Disebut Tak Jelas, Kriminolog: Tak Bisa Jadi Motif Ferdy Sambo

Menurut Eliezer, dia menyanggupi permintaan Ferdy Sambo untuk menembak Yosua dengan dalih telah melecehkan Putri.

Setelah itu Richard turut mengantar Putri ke rumah dinas di Duren Tiga dengan mobil, yang di dalamnya juga berisi Yosua, Bripka Ricky Rizal, dan asisten rumah tangga Kuat Ma'ruf.

Setelah turun dari mobil, Richard mengatakan Putri langsung masuk ke dalam rumah dan menuju kamar pribadi.

Dia kemudian naik ke lantai 2 rumah lalu masuk ke kamar ajudan buat berdoa dengan harapan supaya peristiwa itu tidak terjadi.

Baca juga: Ahli Kriminologi Yakini Tindakan Ferdy Sambo dkk merupakan Pembunuhan Berencana

Saat itu Yosua berada di halaman rumah. Hal itu terungkap melalui rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian yang diperlihatkan oleh jaksa penuntut umum dalam persidangan.

Tidak lama kemudian Sambo datang dan masuk ke dalam rumah. Setelah itu, kata Richard, dia dipanggil Sambo dan turun ke bawah.

Sambo juga meminta Kuat memanggil Yosua ke dalam rumah. Kuat kemudian meminta Ricky yang berada di garasi untuk masuk bersama Yosua ke dalam rumah.

Ricky kemudian memanggil Yosua supaya masuk ke dalam rumah. Saat akan menghadap, kata Richard, Sambo langsung memegang tengkuk Yosua dan mengempaskan sang ajudan ke hadapannya.

Baca juga: Pengacara Klaim Ada Bukti Lain Putri Candrawathi Alami Kekerasan Seksual di Magelang

Saat itu juga, kata Richard, Sambo memerintahkannya untuk menembak Yosua. Yosua saat itu menghadapkan kedua tangannya memberi isyarat supaya tidak ditembak.

Akan tetapi, Richard langsung melepaskan 3 hingga 4 tembakan ke arah Yosua, sehingga sejawatnya itu terjatuh dalam posisi telungkup.

Menurut Richard, saat itu Yosua masih mengerang. Dia melihat Sambo sudah mengenakan sarung tangan karet warna hitam kemudian menghunuskan sebuah pistol ke arah belakang Yosua.

Richard mengatakan, Sambo kemudian melepaskan satu tembakan dan setelah itu suara Yosua tidak terdengar lagi.

Baca juga: Aktivis Heran Putri Candrawathi Mengaku Diperkosa, tetapi Masih Cari Yosua

Setelah itu, kata Richard, Sambo kemudian masuk ke dalam kamar dan membawa sang istri keluar dan dipulangkan ke rumah pribadi mereka di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.

Richard mengatakan, saat setelah peristiwa berdarah itu, dia melihat Putri sudah berganti pakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com