Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Sudah "Fix" Capreskan Anies dan Gabung Koalisi Perubahan, PKS: Doakan Akhir Tahun Ini

Kompas.com - 09/12/2022, 23:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan dari Majelis Syuro  perihal pilihan calon presiden (capres) dan koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024.

Hal itu dikatakan Kholid merespons Partai Nasdem yang mengeklaim Demokrat dan PKS sudah sepakat bergabung Koalisi Perubahan dan mendukung Anies Baswedan sebagai capres.

"Kami menunggu keputusan dari Majelis Syuro. Karena kewenangan deklarasi koalisi dan capres itu ada di Majelis Syuro," ujar Kholid saat dimintai konfirmasi, Jumat (9/12/2022).

Baca juga: Nasdem Klaim Koalisi Perubahan Sudah Final, Demokrat-PKS Sepakat Anies Capres

Kholid menyebut keputusan dari Majelis Syuro PKS akan keluar pada akhir tahun 2022.

"Doakan akhir tahun ini Majelis Syuro akan menghasilkan keputusan yang terbaik," ucapnya.

Lantas, apakah PKS resmi memutuskan akan mendukung Anies Capres 2024 dan bergabung dengan Koalisi Perubahan?

Kholid menjawab, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman akan mengusulkan keputusan terbaik ke Majelis Syuro.

Pasalnya, Sohibul Iman merupakan perwakilan resmi PKS dalam setiap pertemuan tim kecil antara Nasdem-Demokrat-PKS dalam mematangkan Koalisi Perubahan.

"Nanti Pak Sohibul Iman sebagai wakil resmi PKS di tim kecil akan melaporkan terlebih dahulu ke Majelis Syuro. Mengenai keputusan ya kita tunggu Majelis Syuro," imbuh Kholid.

Baca juga: Anies Naik Private Jet ke Sumbar, Nasdem: Kita Enggak Maksud Mewah-mewahan...

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie mengeklaim Koalisi Perubahan sudah disepakati oleh Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

Effendi menyebut ketiga partai sudah sepakat untuk berkoalisi menghadapi Pemilu 2024.

"Jadi sudah disepakati berkoalisi, Koalisi Perubahan itu sudah sepakat, sudah final. Jadi Koalisi Perubahan tiga partai Nasdem, Demokrat, PKS itu final. Insya Allah itu sudah final, itu sudah sepakat," ujar Effendi saat dihubungi, Jumat (9/12/2022).

Effendi menjelaskan, kini ketiga Partai tinggal mencari momentum deklarasi yang tepat.

Dia menyinggung Nasdem yang sudah pernah mengusulkan Koalisi Perubahan dideklarasikan 10 November 2022. Namun, saat itu, Demokrat dan PKS belum siap.

Baca juga: Fraksi PKS Nilai Jabatan Sekda Sebaiknya Diisi ASN Pemprov DKI

"Mungkin yang faktor eksternal itu kan mereka mau dukung siapa? Wapresnya siapa? Jadi berbagai sisi dihitung, berbagai hal dipertimbangkan. Nah itulah kemudian dicarikan momentum yang tepat. Kapan? Boleh Januari, boleh Februari. Yang penting calon presidennya sudah ada," tuturnya.

Sementara itu, kata Effendi, partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan sudah sepakat eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menjadi capresnya.

Anies sendiri kerap ikut dalam pertemuan tim kecil Nasdem-Demokrat-PKS.

"Jadi presidennya Anies itu final. Kemudian istilah koalisi kerja sama bertiga namanya Koalisi Perubahan final, itu sepakat," imbuh Effendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com