Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Juga Tentukan Capres, KIB Tak Merasa Ketinggalan Manuver Nasdem Safari Bareng Anies

Kompas.com - 07/12/2022, 14:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tak merasa ditinggal manuver-manuver partai politik lain karena telah mengusung calon presiden (capres) sendiri.

Menurut dia, hal itu adalah kebijakan masing-masing partai yang tidak bisa lantas diikuti oleh KIB.

"Masing-masing partai punya strategi, masing partai punya kebijakan. Jadi karena satu partai melakukan seperti itu, belum tentu kita merasa harus mengikuti juga. Belum tentu kita merasa ketinggalan kereta, enggak," kata Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno ditemui di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (6/12/2022) malam.

Baca juga: Soal Isu Rujuk Koalisi, PAN Justru Tawarkan Gerindra-PKS Gabung KIB

Hal ini disampaikan ketika ditanya reaksi KIB terhadap manuver Partai Nasdem yang sudah mengusung Anies sebagai bakal capres, sementara KIB  belum juga menentukan kandidat pilihannya.

Nasdem juga mulai melakukan safari politik bersama Anies ke berbagai daerah.

Dia menegaskan, meski belum menentukan capres-cawapres, KIB tetap solid dan sangat kompak.

Eddy mengungkapkan, KIB telah memiliki sejumlah program atau tahapan yang akan dijalankan bersama, termasuk momen penetapan capres-cawapres nantinya.

Baca juga: KIB Bakal Gelar 1-2 Pertemuan Lagi buat Kerucutkan Nama Capres

"Dan itu sudah terprogram sangat baik. Kemarin para ketum sudah bicara, menurut saya itu adalah progres yang selalu akan kita lakukan, ada pertemuan antar partai, para ketum. Langkah selanjutnya apa. Tapi percaya bahwa KIB itu solid dan kita akan bicara memutuskan secara kolektif," tutur Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Diketahui bersama, Partai Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Adapun Anies juga sudah memulai kunjungannya ke sejumlah daerah di Indonesia. Misalnya, Aceh, Sumatera Barat, Riau dan sejumlah daerah di Pulau Jawa lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com