Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Berikan Dana Siap Pakai Rp 250 Juta untuk Penanganan Awan Panas Semeru

Kompas.com - 08/12/2022, 10:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp 250 juta untuk penanganan terkait Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi yang mewakili Kepala BNPB kepada Bupati Kabupaten Lumajang.

Bantuan dana itu untuk operasional pos komando (posko) penanganan darurat APG Semeru.

"Bantuan ini untuk operasional di posko tanggap darurat. Harapannya Lumajang ini segera bangkit dan akan lebih siap dan siaga lagi ke depannya untuk menghadapi bencana," kata Prasinta dalam siaran pers yang diterima, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: Jumlah Pengungsi Awan Panas Semeru Bertambah Jadi 781 Jiwa

Prasinta mengungkapkan, setelah tahap tanggap darurat selesai, pemerintah Kabupatan Lumajang dapat kembali berbenah dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

Nantinya, BNPB akan membantu dan mendampingi.

"BNPB akan selalu siap membantu dan mendampingi Pemkab Lumajang untuk melaksanakan program-program kesiapsiagaan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam merespon bencana," ujarnya.

Selain dana siap pakai, BNPB juga memberikan bantuan logistik senilai Rp 100 juta untuk penanganan pengungsi warga terdampak awan panas Gunung Semeru.

Kemudian, Prasinta berkesempatan mengunjungi langsung salah satu pos pengungsian di Pos Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.

Ia memastikan penanganan pengungsi dan bantuan sudah tercukupi bagi para pengungsi.

Baca juga: PVMBG: Jumlah Material yang Dimuntahkan Gunung Semeru Saat Erupsi 13 Juta Meter Kubik

Tercatat, jumlah warga mengungsi saat ini tersisa 560 jiwa yang tersebar di 10 titik pengungsian. Kebanyakan warga yang masih mengungsi merupakan warga yang rumahnya berada di zona merah.

Setelahnya, Prasinta meninjau langsung salah satu desa terdampak paling parah, yaitu Desa Kajar Kuning yang berada di Kecamatan Candipuro. Desa tersebut diperkirakan hanya berjarak 15 km dari Gunung Semeru.

"Dari hasil pantauan di lapangan, terlihat rumah-rumah dan jalan yang masih tertutup material vulkanik dari Gunung Semeru. Desa tersebut masuk ke dalam Zona Merah atau Kawasan Rawan Bencana III yang berpotensi terlanda awan panas," katanya.

Sebagai informasi, meskipun aktivitas vulkanik trennya semakin menurun, Gunung Semeru masih berstatus Level IV atau awas.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepian sungai karena adanya potensi banjir lahar dingin.

Baca juga: Jembatan Limpas Jugosari Tertimbun Material Erupsi Semeru, Satu Dusun di Lumajang Terisolasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com