Memang begitulah cara Jokowi. Statusnya sebagai "president in charge" akan membuat Jokowi sangat hati-hati dalam menyatakan dukungan secara terbuka kepada salah satu kandidat karena bisa dianggap kurang etis secara politik.
Memang di negara demokrasi lain endorsement politik dari presiden adalah hal biasa. Sebut saja di Amerika Serikat, misalnya.
President in charge terbiasa memberikan endorsement politik tidak saja kepada calon presiden, tapi juga kepada calon anggota senat dan calon gubernur.
Namun di Indonesia budaya endorsement dari president in charge belum menjadi budaya politik baku karena pengalaman dan jam demokrasi elektoral yang belum terlalu lama di satu sisi dan adanya impresi kurang etis jika seorang presiden memberikan dukungan secara terbuka kepada salah satu kandidat karena bisa dianggap sebagai sebuah intervensi politik.
Selain itu, saya kira, Jokowi dengan latar budaya Jawanya akan cenderung memberikan "dukungan politik secara simbolik" kepada calon presiden yang ia sukai.
Sehingga untuk memahami ke mana arah dukungan Jokowi, diperlukan interpretasi-interpretasi yang mendalam dan kontekstual.
Jadi kata kunci "berambut putih" tersebut adalah salah satu manifestasi komunikasi simbolik Jokowi yang secara implisit memang ditujukan untuk Ganjar Pranowo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.