Bahkan tanpa memberikan sinyal kuat seperti itu pun, para peserta hampir pasti akan mendukung Prabowo.
Jadi sangat mudah bisa dipahami bahwa ketika itu Jokowi tidak sedang memberikan sinyal kepada relawannya, tapi kepada kader, relawan, dan simpatisan yang memang sudah mendukung Prabowo.
Artinya, secara kontekstual, pernyataan tersebut tidak bermakna bahwa Jokowi sedang mengarahkan relawannya untuk mendukung Prabowo.
Pernyataan dukungan positif Jokowi kepada Prabowo tidak berbeda dengan pernyataan dukungan Jokowi kepada Airlangga Hartarto di acara resmi Partai Golkar dan di tengah-tengah kader Golkar.
Tentu Jokowi akan memberikan pujian dan segala macam impresi positif Jokowi atas Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar.
Tapi lagi-lagi Jokowi berbicara kepada kader Golkar yang sudah hampir pasti akan mendukung apapun keputusan politik Airlangga Hartarto, alias bukan kepada pendukung Jokowi sendiri, yang nyatanya belum tentu mendukung Airlangga.
Karena itu, pernyataan Jokowi di acara Partai Golkar setara dengan pernyataan Jokowi terhadap Prabowo Subianto, yakni bagian dari narasi pragmatisme politik Jokowi semata, tak lebih.
Namun berbeda dengan munculnya kata kunci "rambut putih" beberapa hari lalu. Pernyataan tersebut jelas-jelas disampaikan di acara yang memang didedikasikan untuk Jokowi dan di tengah-tengah puluhan ribu relawan Jokowi sendiri.
Artinya, segala pesan yang disampaikan Jokowi memang dimaksudkan untuk memberi arah dan pedoman kepada semua relawan dan pendukung Jokowi, bukan kepada pendukung dan relawan kandidat lain.
Pandeknya, Jokowi memang sedang memperjelas sikap politiknya terhadap Ganjar Pranowo yang selama ini kurang terlalu jelas terlihat.
Pertama, sebagaimana saya sampaikan di awal tulisan, bahwa dari ketiga bakal calon presiden yang sedang naik daun, hanya Ganjar Pranowo yang layak direpresentasikan oleh kata-kata "berambut putih. "
Kita memang tak pernah mendengar narasi politik selama ini di Indonesia yang mengaitkan simbol "rambut putih" selain dengan Ganjar Pranowo.
Dengan kata lain, arah kata-kata Jokowi memang tertuju kepada Ganjar Pranowo, bukan kepada Prabowo Subianto, Anies Baswedan, apalagi Puan Maharani.
Kedua, Jokowi berbicara langsung kepada basis pemilihnya, yakni relawan politik Jokowi sendiri. Artinya, Jokowi memang sedang mengarahkan basis pemilihnya untuk mendukung dan memilih Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.
Dan saya kira, sinyal tersebut sudah lebih dari cukup bagi relawan dan basis pendukung Jokowi untuk memahami bahwa Jokowi memang sedang memberikan sinyal dukungan kepada Ganjar Pranowo.