JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengingatkan pentingnya sinergitas guna membangun pertahanan negara.
Hal itu disampaikan Yudo saat menjalani fit and proper test calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Jumat (2/12/2022) sore.
"Upaya dalam membangun postur kekuatan pertahanan negara yang kuat dan tangguh, seluruh komponen kekuatan pertahanan negara perlu bersinergi," kata Yudo dalam ruang rapat Komisi I DPR, Jumat.
Baca juga: Visi Misi Yudo Calon Panglima TNI: Tindak Tegas Prajurit yang Arogan pada Masyarakat
Yudo menjelaskan, sinergi yang dimaksud termasuk dalam upaya pembangunan, pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI sebagai komponen utama.
Bukan tanpa sebab, Yudo menilai, sinergitas yang terencana dengan baik mampu mewujudkan kekuatan pertahanan negara.
"Sehingga menjadi kekuatan pertahanan negara yang terintegrasi dan kokoh guna membentengi Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Yudo.
Baca juga: Ketika Yudo Berharap Dukungan Kapolri, KSAD-KSAU Bikin Lancar Fit and Proper Test Panglima TNI
Dia juga berharap, antar matra TNI memiliki kesamaan konsep dan strategi dari hulu ke hilir.
Hal tersebut dinilai mempermudah dan mempercepat proses pembangunan kekuatan pertahanan yang sangat dibutuhkan negara.
Sebagai informasi, nama KSAL Yudo Margono menjadi calon tunggal panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.
Nama Yudo Margono diumumkan langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani setelah menerima surat presiden (surpres) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diantarkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Baca juga: Yudo Ungkap Alasan Panglima TNI Tak Ikut Dampingi Fit and Proper Test di DPR: Ada Acara
Puan Maharani meyakini bahwa Presiden mempunyai banyak pertimbangan dalam menunjuk Yudo Margono untuk memegang tongkat komando Panglima TNI. Salah satunya ihwal nasionalisme yang ada pada diri abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 itu.
"Tentu saja banyak hal yang menjadi pertimbangan kinerja, kemudian nasionalisme, rasa cinta Tanah Air, dan lain sebagainya, dan itu saya rasa sudah memenuhi syarat yang ada," ujar Puan di Gedung DPR, Senin sore.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.