Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin Depan, Jokowi Serahkan Langsung Ganti Rugi Rumah Rusak di Cianjur

Kompas.com - 01/12/2022, 12:28 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan menyerahkan secara langsung bantuan dana ganti rugi pemerintah untuk pembangunan rumah warga yang terdampak gempabumi di Cianjur.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Muhadjir mengungkapkan, penyerahan secara langsung itu akan dilakukan pada Senin (5/12/2022) pekan depan.

Baca juga: Pencarian Korban Gempa Cianjur Diperpanjang, Masih Ada 12 Warga yang Hilang

"Ganti rugi nanti insya Allah hari Senin Bapak Presiden akan menyerahkan bantuan. Langsung. Untuk perbaikan rumah, mulai dari rumah (rusak) ringan, sedang, berat," ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (1/12/2022).

Dia melanjutkan, ganti rugi yang akan diserahkan Presiden pada Senin akan menyasar sekitar 8.000 penerima.

Muhadjir menuturkan, sasaran penerima ini merupakan rombongan pertama yang telah terverifikasi datanya oleh pemerintah.

Sejumlah anak-anak di Cianjur, Jawa Barat, turut menjadi pengungsi pascagempa magnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Cianjur dan sekitarnya.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sejumlah anak-anak di Cianjur, Jawa Barat, turut menjadi pengungsi pascagempa magnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Cianjur dan sekitarnya.

Dia lantas menjelaskan alasan mengapa Kepala Negara harus menyerahkan ganti rugi secara langsung.

Yakni untuk memberikan semangat kepada masyarakat Cianjur agar segera bangkit dari kondisi bencana.

"Ini kan karena untuk segera menggairahkan masyarakat. Kan kalau masyarakat sudah dapat langsung dari Pak Presiden, kita harapkan masyarakat segera tidak merasa kondisinya bencana lagi, tetapi sudah mulai hidup," kata Muhadjir.

Baca juga: Penjelasan Bupati Cianjur soal Tempat Relokasi Korban Gempa Dekat TPA

"Sudah mulai bangkit kembali, terutama dari sektor ekonomi kan tidak boleh berlama-lama," ungkapnya.

Lebih lanjut Muhadjir mengungkapkan, untuk sementara ini setidaknya ada sekitar 60.000 rumah rusak akibat gempa bumi Cianjur yang akan mendapat ganti rugi dari pemerintah.

Status keseluruhan rumah tersebut rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Namun, untuk berapa jumlah total rumah rusak yang akan diberikan ganti rugi, Muhadjir menyebutkan masih terus didata.

"Nanti kan setelah didata kemudian diverifikasi dulu, dipastikan. Apakah memang sesuai dengan daftar yang disampaikan dari pihak kelurahan itu memang sesuai," katanya.

"Dan kita sudah melibatkan perguruan tinggi, lalu Kementerian PUPR dan BNPB. Utamanya perguruan tinggi yang punya fakultas teknik sipil," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) kemarin merupakan jenis gempa dengan siklus 20 tahunan.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Daerah Relokasi untuk Warga Korban Gempa Cianjur, Luasnya 16 Hektar

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com