Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Beri Bantuan Pendidikan dan Pendampingan Psikososial bagi Anak Pasca-gempa Cianjur

Kompas.com - 01/12/2022, 10:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan memberi bantuan berupa bantuan pendidikan dan pendampingan psikososial bagi anak pasca-gempa mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat, pekan lalu.

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Aris Darmansyah mengatakan, saat ini pemerintah sedang menginventarisasi segala kebutuhan darurat pada sektor pendidikan.

"Pada sektor pendidikan saat ini pemerintah terus berupaya untuk memenuhi segala kebutuhan yang sangat mendesak mulai dari penyiapan lokasi sekolah darurat hingga sarana pendukung pembelajaran darurat lainnya," kata Aris dalam siaran pers, Kamis (1/12/2022).

Aris mengungkapkan, sampai saat ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menyalurkan sejumlah bantuan pendidikan.

Baca juga: Atasi Kecemasan Penyintas Gempa Cianjur, Kemensos Berikan Layanan Dukungan Psikososial

Bantuan tersebut antara lain 75 tenda kelas darurat, 20 tenda keluarga, 500 set meja lipat, 71 School In The Box, dan 2.500 paket perlengkapan belajar siswa (school kit).

Kepala Biro Umum, Pengadaan Barang, dan Jasa Kemendikbud Ristek Triyantoro mengatakan, warga dapat ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan pendidikan bagi para korban yang terdampak.

"Partisipasi aktif masyarakat baik dalam memberikan sumbangsihnya maupun membantu penyaluran bantuan pendidikan ini sangat kita harapkan," ujar Triyantoro.

Selain itu, pemerintah juga mengupayakan pemberian perlindungan dan pendampingan terhadap anak-anak yang menjadi korban bencana alam tesebut. Sebab, anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena masalah psikologis pasca-gempa.

Baca juga: 12 Korban Gempa Belum Ditemukan, Bupati Cianjur Perpanjang Operasi SAR Basarnas Selama 3 Hari

"Dukungan psikososial pada anak ini dilakukan untuk mengurangi perasaan trauma setelah terjadinya gempa serta memberikan ketenangan dan meningkatkan toleransi di antara korban," bebernya.

Sebagai informasi, gempa yang mengguncang daerah Cianjur dan sekitarnya pada 21 November silam telah menelan korban sebanyak 327 jiwa meninggal dunia, 703 jiwa luka-luka, 13 jiwa masih dalam pencarian, dan 108.720 jiwa terpaksa mengungsi.

Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerugian di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pendidikan.

Terdapat 665 satuan pendidikan terdampak yang terdiri dari 2.393 ruang kelas mengalami rusak parah. Hal ini mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com