JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno buka suara mengenai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan relawan Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, yang dikritik banyak pihak.
Pratikno mengatakan, Jokowi datang ke acara temu kangen tersebut berdasarkan undangan dari pihak panitia.
"Ada undangan lah, undangan dari panitia," ujar Pratikno saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2022).
Baca juga: Jokowi, Gerakan Nusantara Bersatu, dan PDI-P yang Meradang
Pratikno menekankan, Jokowi tetap fokus untuk menjalankan roda pemerintahan walau menghadiri acara relawan.
Apalagi, sekarang ini, penanganan dampak gempa Cianjur, Jawa Barat, juga membutuhkan penanganan yang sangat ekstra.
"Tadi kita juga rapat mengenai beberapa hal. Dan saya ingin menyampaikan bahwa banyak sekali agenda yang harus dikawal oleh Bapak Presiden," tuturnya.
"Tadi kita rapat mengenai IKN, terus kemudian tindak lanjut G20 yang juga butuh pengawalan yang sangat ketat," imbuh Pratikno.
Baca juga: Relawan Jokowi Pakai Stadion GBK, Konser BlackPink Diizinkan? Menpora Buka Suara
Diketahui, pertemuan relawan Gerakan Nusantara Bersatu dengan Jokowi di GBK menuai kritikan.
Partai tempat Jokowi bernaung, PDI-P, mengkritik acara temu kangen itu.
"Saya pribadi sangat menyesalkan adanya elite relawan yang dekat dengan kekuasaan, lalu memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi sehingga menurunkan citra Presiden Jokowi," ujar Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).
Hasto mengatakan, kehebatan kepemimpinan Jokowi di acara KTT G20 yang membanggakan di dunia, dan rakyat Indonesia, dikerdilkan hanya karena urusan gegap gempita di GBK.
Menurutnya, kepemimpinan Jokowi yang sudah mendunia dan menjadi inspirasi dunia, direduksi dengan cara-cara yang tidak elegan.
Hasto pun memaparkan kecurigaannya terhadap relawan Jokowi tersebut.
"Sepertinya elite relawan tersebut mau mengambil segalanya. Jika tidak dipenuhi, keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elite tersebut melakukan banyak manipulasi," tuturnya.
Sementara itu, kata Hasto, banyak orang di sekitar Jokowi yang kurang paham bahwa elite relawan tersebut merupakan kumpulan dari berbagai kepentingan.
Baca juga: Buntut Panjang Acara Temu Relawan Jokowi, Dinilai Sarat Politik hingga Tuai Kecurigaan PDI-P
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.