Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Panjang Acara Temu Relawan Jokowi, Dinilai Sarat Politik hingga Tuai Kecurigaan PDI-P

Kompas.com - 28/11/2022, 19:27 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara temu relawan Presiden Joko Widodo bertajuk Gerakan Nusantara Satu yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/11/2022) berujung gaduh.

Acara tersebut dinilai sarat kepentingan politik. Berbagai spekulasi berkembang pascapidato Jokowi soal "pemimpin berambut putih".

Tak cuma itu, penggunaan Stadion Utama GBK oleh relawan juga dipertanyakan. Sebabnya, beberapa konser yang hendak digelar di lokasi yang sama tak diizinkan dengan alasan renovasi.

Kritik demi kritik datang tidak hanya datang dari kalangan oposisi, tetapi juga PDI Perjuangan, partai yang menaungi Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Pemimpin yang Mikirin Rakyat Itu Banyak Kerutan di Wajah, Rambutnya Putih

Pemimpin berambut putih

Acara bertajuk Gerakan Nusantara Bersatu kemarin diikuti oleh sekitar 150.000 relawan Jokowi.

Dalam pidatonya, Jokowi sempat menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang menurutnya betul-betul memikirkan rakyat. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari fisiknya, antara lain, raut mukanya berkerut serta rambutnya putih.

"Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga, lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," kata Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam memilih pemimpin. Menurutnya, pemimpin yang ideal harus memahami perasaan rakyat. Orang nomor satu di Indonesia itu pun menekankan, jangan sampai relawan memilih pemimpin yang senang duduk di balik meja saja.

Baca juga: Di GBK, Relawan Jokowi Deklarasikan 2024 Manut Jokowi

Pernyataan Jokowi soal pemimpin berambut putih banyak disorot. Spekulasi yang berkembang, ini merupakan sinyal Jokowi buat mendukung pencalonan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai presiden.

Sebabnya, Ganjar identik dengan rambut putihnya. Politisi PDI-P itu juga sejak lama digadang-gadang menjadi calon presiden.

Namun, setelah pernyataan Jokowi itu ramai, Ganjar tiba-tiba saja pamer foto dirinya yang kini berambut hitam. Foto itu diunggah Ganjar ke akun Instagram pribadinya dengan keterangan "Cukur.. Kamu punya tips merawat wajah dan rambut?".

Dugaan soal Jokowi melempar sinyal dukungan ke Ganjar pun dibantah oleh partai banteng. Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan, Jokowi tidak sedang mempromosikan siapa pun lewat pernyataannya soal "pemimpin berambut putih".

"Bagi kami biasa-biasa saja, Bapak Presiden tidak meng-endorse siapa pun, pemaknaan dari saya," kata Said di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Pemakaian stadion

Bukan cuma sisi politik yang disorot, penggunaan Stadion Utama GBK untuk acara temu relawan kemarin juga dipertanyakan. Sebabnya, pemerintah sebelumnya tidak membolehkan lokasi tersebut dipakai untuk pergelaran konser sejumlah artis nasional dan internasional.

Soal ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali beralasan, perizinan beberapa konser musik tak disetujui karena bakal digelar ketika stadion direnovasi. Sementara, pada saat acara temu relawan digelar kemarin, renovasi stadion belum dimulai.

Baca juga: Singgung Pemimpin Berambut Putih, Jokowi Ingin Muluskan Jalan Ganjar Jadi Capres?

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com