JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, bukan kali ini saja partainya diprediksi tidak akan lolos ambang batas parlemen.
"Sejak survei-survei elektabilitas itu dilakukan mulai Pemilu 2004 maka PPP itu selalu di bawah ambang batas dan diprediksi tidak lolos ke parlemen," ujar Arsul saat dimintai konfirmasi, Jumat (25/11/2022).
Namun pada kenyataannya, ia mengatakan, PPP selalu lolos ke parlemen.
"Sudah empat kali pemilu ini faktanya tetap ada di parlemen," ucap Arsul menanggapi hasil survei yang dilakukan SMRC.
Baca juga: Survei SMRC: PPP Hanya Dapat 2 Persen, Masih di Bawah Parliamentary Threshold
Atas hasil survei yang menyebut elektabilitas PPP hanya 2 persen, Arsul menyatakan, partainya akan menganggap hal itu sebagai pelecut untuk bekerja lebih keras.
Ia meyakini bahwa PPP akan tetap lolos parlemen di Pemilu 2024 mendatang.
"Insya Allah dengan mengacu pada pengalaman-pengalaman sebelumnya, PPP akan tetap masuk parlemen," imbuh Arsul.
Sebelumnya, hasil survei SMRC terkini menunjukkan bahwa elektabilitas PPP menduduki posisi paling rendah dibanding partai lainnya.
Baca juga: Selain KIB, PPP Komunikasi dengan PDI-P dan Gerindra Bahas Capres
Partai berlambang Kabah itu hanya meraih elektabilitas 2 persen. Bahkan, partai ini berada di bawah Perindo, yang bukan partai parlemen, yang justru mendapat 2,6 persen.
"Karena itu, yang perlu dapat catatan atau perhatian di sini adalah PPP, karena survei terakhir hanya 2 persen masih di bawah parliamentary threshold 4 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis survei yang ditayangkan di Youtube SMRC TV, dikutip pada Kamis (24/11/2022).
Deni mengatakan, jika keadaan itu tidak diubah, cukup berbahaya bagi PPP untuk lolos ke parlemen.
Oleh karena itu, Deni menilai diperlukan langkah-langkah perbaikan yang signifikan pada PPP guna mendongkrak elektabilitasnya.
Baca juga: Survei SMRC: PDI-P Kembali Puncaki Elektabilitas Parpol, PPP di Bawah Perindo
Sebagai informasi, survei dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.012 respoden pada 5-13 November 2022.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar lebih kurang 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.