Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan PKB-Gerindra "Goyah", PDI-P Sebut Muhaimin Selalu Dekat dengan Puan dan Mega

Kompas.com - 23/11/2022, 19:27 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengatakan, hubungan PDI-P dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selalu dekat.

Menurut Pacul, komunikasi PKB dan PDI-P nampak dari hubungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

“Ya kamu lihat sendiri kan ada komunikasi dengan Mbak Puan, ketika itu kan nyekar ke tempatnya Pak Taufik,” ujar Pacul ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Ia menanggapi goyahnya koalisi PKB dan Partai Gerindra karena munculnya isu Prabowo Subianto bakal berpasangan dengan Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: PKB Tegaskan Ingin Bangun Koalisi dengan Gerindra sampai Menang

Ia mengeklaim, silaturahmi PKB dan PDI-P sudah dijalin sejak lama.

Bahkan, Muhaimin juga punya kedekatan tersendiri dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Muhaimin, kata dia, mengaku banyak mendapatkan bantuan dari mendiang Taufik Kiemas, suami Megawati.

“Kan Pak Muhaimin selalu mengatakan bahwa ’Saya dibantu Pak Taufik, sekolah saya, nikah saya,’ Jadi hubungannya pasti bagus dengan Mbak Puan, Bu Mega,” ujar dia.

Belakangan ini, soliditas Koalisi Gerindra-PKB nampak tak baik-baik saja.

Muhaimin mengungkapkan salah satu yang menjadi hambatan adalah masih ngototnya kedua partai politik (parpol) untuk mengusung calon presiden (capres) masing-masing.

PKB tetap ingin Muhaimin menjadi capres, begitu pun Gerindra yang mendukung Ketua Umumnya, Prabowo.

Baca juga: Belum Paham Maksud Cak Imin soal Komposisi Baru, Jazilul: PKB Tetap Solid Bersama Gerindra

Ia pun mengancam bakal membentuk poros baru jika Prabowo jadi berpasangan dengan Ganjar pada Pilpres mendatang.

“Saya bikin komposisi lain (jika Prabowo-Ganjar berduet)," tutur Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com