JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal mengirim dokter penyakit dalam hingga dokter untuk penyembuhan trauma kepada korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Budi menyampaikan, dokter penyakit dalam bakal dikirim di tahap kedua. Pada tahap pertama, dia mengirim dokter spesialis bedah dan dokter spesialis ortopedi untuk penanganan korban luka.
"(Dokter untuk trauma healing) itu biasanya kita kirim tahap berikutnya. Jadi tahap pertama kita kirim dokter bedah dan ortopedi dulu supaya bisa menangani yang luka segera," kata Budi di Rumah Sakit Cimacan, Cianjur, dikutip dari tayangan Live Tribunnews, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Update Gempa Cianjur: Korban Meninggal Mencapai 271 Orang, Luka-luka 2.043 Orang
Budi mengatakan, dokter bedah dan ortopedi itu akan dibutuhkan pada hari ketiga hingga hari keempat pasca-gempa.
Pada 4 hari selanjutnya, dokter penyakit dalam dan dokter lainnya dibutuhkan lantaran penyakit yang dialami pasien kemungkinan akan lebih bervariasi.
"Nanti biasanya habis itu mereka ada masalah sosial, bukan hanya sosial, infeksi juga, penyakit dalam, itu yang nanti gelombang kedua kita kirim," ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi menyebut, pihaknya sudah memberi macam-macam kebutuhan medis, mulai dari masker, obat-obatan, tenda rangka ukuran 6x12 meter, velbed, kit operasional HEOC, masker, masker anak, APD, dan oksigen konsentrator.
Lalu, antigen kit, emergency kit, handscoon, body bag, pampers dewasa dan anak, paket kesling, dan family kit.
Dia pun meninjau ketersediaan CT Scan dan X-ray di beberapa rumah sakit. Sebab, untuk mengobati luka dan membedah pasien, dokter membutuhkan alat tersebut untuk mengetahui area pasti luka-luka pasien.
"Kita kirimin tenaga kesehatan sama obat-obatan dasar. Nanti tugasnya mereka, mereka yang identifikasi mana yang luka ringan, mana yang luka berat," ucap Budi.
Baca juga: Cari 40 Korban Gempa Cianjur, 6.000 Personel Gabungan Diturunkan
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Muhammad Syahril mengatakan, tenaga medis yang dikirim meliputi 22 tenaga kesehatan dan 1 ambulan dari bidang kedokteran dan tenaga kesehatan (Biddokes).
Kemudian, 26 nakes dan 3 ambulan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Pengiriman tenaga medis ini juga dilakukan oleh perhimpunan atau organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI).
"Dari IDI 3 dokter spesialis bedah, 1 tim medis dan 1 ambulans; dari Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) 3 dokter spesialis bedah ortopedi, dan 5 petugas PSC (Public Safety Center) 119," ujar Syahril.
Kemenkes akan melakukan prosedur triase penanggulangan kegawatdaruratan. Bagi korban luka ringan dan dapat rawat jalan, dilakukan perawatan di Rumah Sakit Cimacan dan Rumah Sakit Dr. Hafiz.
Baca juga: 3 Faktor Penyebab Gempa Cianjur Picu Banyak Kerusakan dan Korban Jiwa Menurut BMKG