Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Gerindra Saat Cak Imin Ancam Bentuk "Komposisi" Baru jika Prabowo Duet dengan Ganjar

Kompas.com - 21/11/2022, 18:33 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra merespons pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin soal peluang partainya mencari "komposisi" baru jika Prabowo berpasangan dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, hingga kini koalisi Gerindra dan PKB belum membicarakan soal pencapresan.

"Sampai sekarang, keduanya belum berunding untuk memutuskan calon presiden, apalagi calon wakil presiden," kata Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Ia lantas mengingatkan soal piagam deklarasi koalisi Gerindra-PKB yang mengakomodasi kewenangan Prabowo dan Muhaimin membicarakan hingga menentukan capres-cawapres.

Baca juga: Tanggapi soal Prabowo-Ganjar untuk Pilpres 2024, Gerindra Singgung soal Waktu

Namun, kata Muzani, hingga kini dua partai bersikukuh mencalonkan tokoh masing-masing sebagai capres.

"Seperti yang saya katakan tadi bahwa Pak Prabowo adalah calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Pak Muhaimin adalah calon presiden dari Partai PKB," ujar Muzani.

"Keduanya saling mengikatkan diri dalam kerja sama politik antara Gerindra dan PKB untuk memutuskan siapa calon presiden dan siapa calon wakil presiden dari koalisi Gerindra dan PKB," katanya lagi.

Di sisi lain, Muzani mengatakan, Prabowo dan Muhaimin juga memiliki hak untuk mem-veto setiap nama yang diajukan sebagai capres-cawapres koalisi.

Baca juga: Ngotot Jadi Capres, Cak Imin: Mandat Muktamar

Lebih lanjut, Muzani membeberkan bahwa koalisi Gerindra-PKB akan mengumumkan target waktu deklarasi capres-cawapres.

"Saya kira antara akhir atau awal tahun. Itu saya kira batas yang baik," ucap Wakil Ketua MPR itu.

Sebelumnya diberitakan, PKB mengancam akan membentuk komposisi baru apabila Prabowo berpasangan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

"Saya bikin komposisi lain (jika Prabowo-Ganjar berduet)," kata Muhaimin Iskandar di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin.

Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: 4 Per 5 Pendukung Ganjar, Prabowo, dan Anies Loyal

Meski begitu, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, tak membeberkan komposisi yang dimaksud saat ditanya.

Wakil Ketua DPR itu juga irit bicara ketika ditanya soal apakah ia legowo bila tak berpasangan dengan Prabowo. Termasuk, saat ditanya mengenai peluang PKB keluar dari koalisi yang sudah dibangun.

Diketahui, saat ini koalisi Gerindra dan PKB belum mengumumkan siapa pasangan capres-cawapres yang akan diusung kelak.

Sekalipun, masing-masing partai telah mendeklarasikan ketua umumnya untuk menjadi capres.

Baca juga: PKB: Prabowo dan Muhaimin Paling Diinginkan Kader untuk Maju Bersama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com