Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pradita Devis Dukarno
Peneliti

Peneliti

Negara Teater dan G20

Kompas.com - 16/11/2022, 17:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Peran ilmu humaniora yang memiliki kekuatan pada daya imajinasi, rasa keingintahuan, dan sikap kritis menjadi sumber inspirasi untuk terus berinovasi dalam menghadapi krisis.

Nilai ini sifatnya tidak sesaat dan lokal tetapi menjadi value universal dan dapat dilanjutkan pada generasi masa depan.

Rekam jejak

Dalam sejarah panggung dunia internasional, Indonesia memiliki rekam jejak yang kuat karena berhasil memberikan inspirasi baru bagi negara lain.

Di awal kemerdekaan, sebagai negara muda dan dalam ekonomi masih tertatih, Indonesia menjadi inisiator sekaligus tuan rumah dalam membentuk komunitas global yang menggerakan untuk menentang imperialisme dan kemudian kita kenal dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.

Konferensi tersebut berhasil menghubungkan 29 negara Asia dan Afrika untuk aktif menyusun Dasasila Bandung yang berisikan prinsip dasar kesetaraan, perdamaian dan menghormati kedaulatan setiap bangsa.

Dari konferensi tersebut terhimpun solidaritas yang kuat sehingga menjadi inspirasi dan mendorong kemerdekaan negara-negara baru di Asia dan Afrika.

Solidaritas Bandung tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, tetapi terus bertransformasi melahirkan Gerakan Non-Blok (1961) di Yugoslavia.

Indonesia menjadi salah satu negara pencetus bersama Yugoslavia, India, Mesir, Ghana, dan Burma.

Gerakan ini menjadi penyeimbang dan alternatif ketika dunia dalam kondisi Perang Dingin sehingga mengakibatkan terjadinya polarisasi yang tajam antara Blok Barat dan Timur.

KTT Asia Afrika, Indonesia dianggap berhasil sebagai sebagai negara penggerak dan mampu menjadi “jembatan penghubung” di antara berbagai kepnetingan sehingga menghasilkan daya cipta perubahan.

Aksi nyata

Dunia terus bergerak dan saling terhubung satu sama lain tetapi ketimpangan kesejahteraan masih terus terjadi dan kesetaraan global belum terwujud.

Menurut World Inequality tahun 2022, sebanyak satu persen orang terkaya di dunia mewakili kekayaan 51 juta penduduk dewasa.

Jika ingin pertunjukan “teater” KTT G20 sukses dan dikenang perlu ada aksi nyata sehingga dapat menjadi solusi permasalahan global dan memori kolektif universal.

Penonton (publik global) akan terus mengingat KTT G20 di Bali karena forum tersebut memiliki kesan kuat dan inspirasi baru karena tindakan langsung yang konkret tepat sasaran.

Slogan KTT G20 “Recover Together, Recover Stronger” menarik dan inklusif karena terkesan ada kebersamaan dan keinginan untuk bangkit lebih kuat dari berbagai krisis yang melanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com