Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duet Anies-Gibran di Pilpres Dinilai Mustahil, PDI-P Punya Banyak Stok Capres

Kompas.com - 16/11/2022, 11:21 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming Raka tak terkait dengan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Adi, mustahil Gibran dilobi sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) buat Anies untuk pilpres mendatang.

"Kejauhan bicara duet Anies-Gibran. Untuk saat ini sangat utopis dan mustahil," kata Adi kepada Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

Adi mengatakan, PDI Perjuangan punya banyak stok kader yang lebih berpengaruh ketimbang Gibran.

Baca juga: Anies Temui Gibran, Said Abdullah Nilai Ada Unsur Memecah Belah PDI-P

Sebutlah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Keduanya malah digadang-gadang sebagai calon presiden.

Terlepas dari sosok Gibran, kata Adi, politik dan pendukung PDI-P juga cenderung berseberangan dengan Anies Baswedan.

Oleh karenanya, menurutnya, lewat pertemuannya dengan Gibran, Anies juga tak bermaksud mencari restu dari Presiden Joko Widodo soal pencapresannya pada pemilu mendatang.

"Secara politik elektoral tak ada yang spesial, sebatas pertemuan biasa mantan Gubernur Jakarta dengan Wali Kota Solo," ujar Adi.

Gibran memang merupakan kader PDI Perjuangan. Namun, menurut Adi, putra sulung Presiden Jokowi itu bukan elite yang bisa memengaruhi keputusan politik srategis di level nasional, misalnya untuk urusan koalisi atau dukungan kepala negara.

Baca juga: Anies Bertemu Gibran di Solo, PDI-P: Dalam Rangka Memperbesar Suaranya

Lagi pula, keputusan soal koalisi dan pencapresan PDI-P merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi partai.

"Soal dukungan Jokowi di Pilpres 2024 nanti tak bisa juga lewat Gibran. Secara politik elektoral itu tak ada efek apa pun," katanya.

Menurut Adi, dari pertemuan itu Anies justru ingin memberi kesan bahwa dirinya bisa berkomunikasi dengan semua pihak, termasuk yang selama ini sangat kontra.

Anies juga dinilai hendak menyindir pihak dan kelompok tertentu yang tak mau berkomunikasi dengan dirinya, khususnya elite PDI-P.

"Bahkan pertemuan dengan Gibran sebagai bentuk satire bahwa Anies terbuka dengan siapa pun, bukan seperti mereka yang anti-Anies dan menutup ruang komunikasi," kata Adi.

Adapun pertemuan Anies dan Gibran berlangsung pada Selasa (15/11/2022). Keduanya sarapan bersama di Solo, Jawa Tengah.

Saat ditanya soal potensi Gibran maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI, Anies sempat memuji putra sulung Presiden Jokowi itu. Menurutnya, Gibran merupakan figur yang bisa menjangkau semua kelompok masyarakat.

“Semua disapa, silaturahmi pada semuanya, kalau kita bilang andhap asor (rendah hati) beliaunya,” kata Anies.

Baca juga: Beragam Respons Partai Politik Usai Anies Bertemu Gibran di Solo

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga memuji kinerja Gibran memimpin Kota Solo selama dua tahun terakhir.

"Saya sampaikan tadi (Solo) rapi, bersih, mudah-mudahan makin maju. Kita tadi ngobrol kendaraan umum di Jakarta pengembangan kendaraan umum mudah-mudahan bermanfaat," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com