Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Siap Tampung Ganjar Duet dengan Anies, PDI-P Singgung Kaderisasi

Kompas.com - 11/11/2022, 07:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto tak sependapat jika ada partai yang ingin mengusung kader dari partai lain sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

Hasto mengatakan sudah seharusnya partai politik menggembleng kader di internal partainya untuk mencetak calon pemimpin.

"Kaderisasi itu melekat di dalam fungsi partai. Hal itulah yang seharusnya dilakukan oleh partai politik," kata Hasto ditemui di Surabaya, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Siap Tampung Ganjar untuk Duet dengan Anies, Nasdem: Why Not The Best?

Hasto menyatakan hal itu ketika ditanya soal pernyataan Nasdem yang siap menampung Ganjar Pranowo untuk diduetkan dengan bakal capres partainya, Anies Baswedan, jika tidak diusung PDI-P.

Adapun Ganjar adalah kader PDI-P yang namanya selalu muncul di urutan teratas pada hasil lembaga survei untuk menjadi capres pada Pemilu 2024. Sementara, PDI-P belum memutuskan calon yang akan diusung.

Lebih jauh, Hasto menjelaskan bahwa aturan soal kaderisasi diatur dalam konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.

Oleh karena itu, menurutnya, Nasdem mestinya mengikuti aturan kaderisasi di internal demi menyiapkan pemimpin di masa depan.

Baca juga: Nasdem Ungkit Proses Usung Jokowi pada Pemilu 2014, Hasto: Kisah Lama Ada yang Gembira, Ada yang Sedih

Hal tersebut, tambah Hasto, justru ditunggu oleh rakyat yang memilih partai politik.

"Saya pikir ya setiap partai itu kan berdasarkan ketentuan konstitusi undang-undang saja itu kan melakukan proses kaderisasi bagi kader-kader internal partai, jadi fungsi pendidikan politik," jelasnya.

Di sisi lain, Hasto mengatakan bahwa PDI-P belum berpikir untuk pencapresan saat ini. Nantinya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan hal tersebut.

"Bagi PDI Perjuangan, konsentrasi utama bagi kami adalah kerja ke bawah hingga nanti Bu Mega mengambil keputusan capres cawapres yang akan diusung PDI-P," tegas Hasto.

Baca juga: Anies di Hadapan Kader Nasdem: Nanti Kita Jalan Bersama-sama Demokrat dan PKS

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan pihaknya siap menampung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai cawapres untuk mendampingi eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hal tersebut Willy sampaikan dalam program Gaspol bertajuk "Manuver Baru Nasdem, 'Bajak' Ganjar untuk Tandem Anies?" yang tayang di YouTube Kompas.com, Rabu (9/11/2022).

Awalnya, Willy mengatakan bahwa menentukan cawapres membutuhkan usaha yang lebih besar.

Maka dari itu, Nasdem menyarankan kepada Demokrat dan PKS selaku mitra koalisi untuk mendeklarasikan koalisi terlebih dahulu. Baru kemudian mereka menyepakati siapa cawapres yang akan mendampingi Anies.

Willy menjelaskan, bisa saja mereka menampung sosok yang tidak tertampung oleh koalisi manapun.

"Jangan-jangan nanti dibilang why not the best tadi. Ada saja rezeki anak soleh. Kita kan harus siap-siap. Enggak tertampung di kiri, enggak tertampung di kanan, tertampung di kita," ujar Willy.

Baca juga: Anies Hadiri Rangkaian HUT Nasdem di JCC, Langsung Diserbu Kader untuk Selfie

Willy lantas ditanya apakah sosok yang dimaksud adalah seseorang yang turut muncul dalam hasil Rakernas Nasdem yang berbasis di Jawa Tengah.

Sebagai informasi, Rakernas Nasdem memunculkan nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Ketiga nama itu muncul berdasarkan suara dari kader Nasdem seluruh Indonesia.

Anies sudah diumumkan sebagai capres, sehingga tersisa nama Ganjar dan Andika. Kebetulan, yang berasal dari Jawa Tengah adalah Ganjar.

"Itu bukan open choice. Tapi open opportunity," jawab Willy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com