Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Ajudan Ferdy Sambo Sempat Dicurhati Brigadir J Minta Carikan Pacar

Kompas.com - 08/11/2022, 13:14 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan ajudan terdakwa Ferdy Sambo yang bernama Daden Miftahul Haq mengatakan, Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat sempat curhat minta dicarikan kekasih wanita kepadanya.

Hal ini diungkapkan Daden saat menjadi saksi dalam persidang pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel, Selasa (8/11/2022).

Ia mengungkapkan, pada 6 Juli 2022 sekitar pukul 18.00 WIB, tepatnya setelah salat Magrib, Yosua mengajak Daden mengantarnya ke luar rumah untuk mengambil kue dan nasi tumpeng untuk acara ulang tahun pernikahan atasannya, Ferdy Sambo dan Putri.

Baca juga: Pengacara Ferdy Sambo Protes Tak Bisa Gali Kepribadian Ganda Brigadir J ke Saksi, Hakim: Ini Perkara Pembunuhan

Menurut dia, Yosua sempat memulai percakapan dan bertanya apakah Daden selama ini merasakan kejenuhanan.

"Awalnya tidak (ngobrol), begitu sampai dari rumah Cempaka agak ke kiri tidak jauh sekitar satu kilo ada lampu merah dia mulai bercerita dengan saya. Kalau tidak salah lae, dia manggil saya lae," ucap Daden.

"'Lae selama ini kau punya rasa jenuh nggak?'" ungkap Daden menirukan pertanyaan Yosua.

Ia lantas menjawab pertanyaan Yosua. Menurutnya, saat itu dia menjawab bahwa setiap pekerjaan pasti memiliki rasa jenuh.

Ia juga menjwab bahwa seseorang harus memiki resolusi agar tidak jenuh dan pintar dalam menyusun atau menyiapkan resolusi hidup.

Baca juga: BERITA FOTO: ART Susi Peluk Putri Candrawathi dan Cium Tangan Sambo Jelang Sidang

"Ketika saya menyampaikan ya intinya harus punya resolusi, nah kata resolusi itu, dia menepuk saya sampai handphone saya jatuh ke kaki, yang mulia," ujar Daden.

"Nah dia sampaikan seperti ini 'nah itu dia gue nggak punya resolusi, lae', 'kenapa?' saya bilang gitu. 'Saya nggak tahu', 'kenapa?'" sambungnya.

Kemudian, Daden pun memberi saran agar Yosua menikah agar memiliki fokus dan orang yang memikirkannya. Namun, menurutnya, saat itu Yosua menjawab tidak mempunyai wanita untuk dinikahi.

"Habis gitu saya lupa bicara apalagi, saya bilang 'makanya kamu nikah,'" kata Daden.

"Kenapa?" tanya Yosua.

"Karena kalau kita melayani pimpinan, fokus kita konsentrasi kita ke pimpinan, tapi diri kita sendiri harus ada yang memikirkan," jawab Daden.

"Kemudian Yosua menjawab kalau tidak salah 'nikah sama siapa lae'" kata Daden menirukan Yosua.

Baca juga: Pengacara Ferdy Sambo Protes Kesaksian Susi Disiarkan Langsung, Hakim: Kami Tidak Tahu-menahu

Lalu, saat itu Daden mengatakan ke Yosua untuk menikahi kekasihnya yang ada di Jambi. Sebab, saat itu, Daden mengira bahwa Yosua sudah memiliki kekasih di Jambi.

"Kemudian saya jawab, karena saya tahu dulu dia punya kekasih, saat itu saya belum tahu namanya siapa yang di Jambi itu, (saya bilang) 'Yang di Jambi itu'," kata Daden.

"'Ngga lah' dia sampaikan seperti itu 'udah nggak'," jawab Daden menirukan Yosua.

Setelah itu, Daden menyebut, Yosua memintanya untuk dicarikan seorang wanita.

"Disampaikan juga 'Makanya lah kau carikan aku cewe'. Terus seinget saya pada waktu itu kemarin belum ada yang pas karena beberapa kali sempat saya jodohkan dengan teman-teman saya ada beberapa," ungkapnya.

Baca juga: Sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, 10 Orang Saksi Dihadirkan

Setelah mereka mengambil kue dan tumpeng ulang tahun pernikahan Ferdy Sambo dan Putri. Keduanya langsung kembali ke rumah di Magelang untuk merayakan hari jadi pernikhaan atasannya.

Diketahui, Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E atau Richard Eliezer atas perintah Ferdy Sambo yang saat itu menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.

Dalam kasus ini, Sambo dan Putri didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J bersama dengan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

“Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja, dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain,” papar jaksa saat membacakan dakwaan Eliezer di PN Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: BERITA FOTO: ART Susi Peluk Putri Candrawathi dan Cium Tangan Sambo Jelang Sidang

Peristiwa pembunuhan Yosua disebut terjadi akibat cerita sepihak istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan Yosua di Magelang.

Kemudian, Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Richard, Ricky, dan Kuat.

Akhirnya, Brigadir J tewas di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Atas peristiwa tersebut, Eliezer, Sambo, Putri, Ricky dan Kuat didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Kelimanya terancam pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.

Baca juga: Momen Pelukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Jelang Persidangan di PN Jaksel

Khusus untuk Sambo, jaksa juga mendakwa eks Kadiv Propam itu terlibat obstruction of justice atau perintangan proses penyidikan pengusutan kasus kematian Brigadir J.

Ia dijerat dengan Pasal 49 juncto Pasal 33 subsider Pasal 48 Ayat (1) juncto Pasal 32 Ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 233 KUHP subsider Pasal 221 Ayat (1) ke 2 juncto Pasal 55 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com