Menurut Ahmad, dia sebenarnya hendak mengeluarkan tempat tidur untuk menjemput pasien. Namun, karena posisi yang sempit maka dia memutuskan hanya mengeluarkan tandu.
Ketika itu Ahmad juga tidak langsung masuk ke dalam rumah karena diminta menunggu di luar.
"Lalu menunggu, menunggu, menunggu, lalu (ada yang datang bilang) 'mas minta tolong' bantu evakuasi', lalu saya bilang 'yang sakit yang mana pak?' katanya 'ikutin saja'," ucap Ahmad.
Saat masuk ke dalam rumah, Ahmad terkejut karena melihat sesosok orang bersimbah darah yang ternyata Yosua.
Kemudian, Ahmad diminta untuk memeriksa nadi Yosua.
Baca juga: Kesaksian Sopir Ambulans Diminta Provos Matikan Sirine Saat Hendak Evakuasi Jenazah Brigadir J
“Saya disuruh salah satu anggota untuk cek nadinya. Saya cek sudah tidak ada nadinya. Memang sudah tidak ada yang mulia,” ujar Ahmad.
Setelah itu, Ahmad bersama sekitar 3 atau 4 orang mengangkat jasad Yosua untuk dimasukkan ke dalam kantong jenazah.
Dia kemudian membawa jenazah Yosua di ambulans yang dikawal mobil polisi menuju Rumah Sakit Polri Soekanto di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.