Oleh karenanya, Ari menduga, Jokowi sedianya ingin mendorong PDI-P agar segera mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.
Apalagi, Prabowo telah mendeklarasikan kesiapannya maju sebagai capres Partai Gerindra. Sementara Anies dideklarasikan sebagai capres Partai Nasdem.
"Jokowi tidak ingin momentum 'eranya Ganjar' tidak ditangkap dengan jeli oleh PDI-P dan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu bentukan Golkar, PAN, PPP)," kata dosen Universitas Indonesia itu.
Baca juga: Jokowi Minta Jangan Lama Tentukan Capres, PDI-P: Megawati Punya Waktu Sendiri
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkap kriteria capres yang menurutnya mumpuni untuk menghadapi kondisi sosial ekonomi Indonesia. Jokowi mengatakan, tokoh yang akan menggantikannya itu harus memiliki jam terbang tinggi dan saling melengkapi.
"Ke depan itu memerlukan pemimpin yang mau tidak hanya ngerti makro, bukan hanya ngerti mikronya juga harus ngerti, tetapi memang harus mampu bekerja lebih detail, menguasai data dan lapangan, kemudian memutuskan," kata Jokowi dalam wawancara khusus dikutip Kompas.id, Minggu (6/11/2022).
Jokowi sadar bahwa kewenangan memutuskan sosok capres ada di tangan partai politik. Namun, dia berharap parpol tidak terlalu lama mengambil langkah.
"Yang paling penting kalau saya ya...Memang harus hati-hati dalam memutuskan calon, tapi juga jangan terlalu lama, sehingga rakyat nanti bisa menilai," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.