Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Menimbang Ridwan Kamil untuk Ganjar Pranowo

Kompas.com - 07/11/2022, 05:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saya meyakini, meskipun polarisasi politik cukup tinggi di Jawa Barat, loyalitas dan solidaritas provinsial akan muncul saat RK menjadi calon pemimpin di tingkat nasional.

Artinya, kita tidak bisa memukul rata bahwa pemilih RK saat maju sebagai calon Gubernur Jabar adalah satu-satunya basis elektoral beliau karena efek dari status sebagai calon gubernur Jabar akan berbeda dengan efek dari status sebagai calon wakil presiden.

Jadi peluang RK untuk mendapatkan dukungan masif di Jabar sangat besar saat beliau maju sebagai tokoh Jabar yang akan bersaing di tingkat nasional.

Loyalitas teritorial-provinsial akan muncul sebagai variabel penting yang akan mengangkat suara RK jauh lebih banyak dibanding saat Pilgub Jabar tempo hari.

Selain itu, secara nasional, RK nampaknya bisa diterima hampir oleh semua kalangan karena keramahannya.

Jadi tak heran jika namanya menjadi salah satu nama bakal calon wakil presiden potensial untuk 2024 nanti, bersaing dengan Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono(AHY).

Sementara itu, setali tiga uang dengan RK, Ganjar Pranowo pun demikian. Jam terbang sebagai anggota DPR di Senayan dan dua kali menjadi Gubernur Jawa Tengah adalah modal yang kuat untuk menuju istana.

Terlepas apapun konstelasi politik yang sedang mengitari eksistensi Ganjar Pranowo hari ini, Ganjar Pranowo tetaplah kandidat yang sangat potensial untuk menggantikan Jokowi.

Data survei menunjukkan bahwa popularitas dan elektabilitas Ganjar Pranowo hampir selalu dominan. Namanya tak pernah keluar dari barisan tiga besar. Bahkan belakangan selalu teratas.

Hal tersebut tentu tak lepas dari faktor kepribadian yang kalem dan sederhana di satu sisi dan faktor gaya komunikasi yang sangat ramah di sisi lain, sehingga membuat para calon pemilih merasa dekat sekaligus merasa terwakili oleh sosok Ganjar Pranowo.

Sudah banyak yang membahas potensi elektoral Ganjar Pranowo, jadi hal Itu sudah tak perlu diperdebatkan lagi.

Dalam barisan bakal calon presiden, Ganjar Pranowo adalah kandidat juara. Demikian simpulan dari hasil survei-survei politik dari lembaga-lembaga survei mainstream Indonesia.

Lantas, bagaimana jika kedua tokoh potensial ini disandingkan? Ganjar Pranowo adalah kandidat kuat di barisan calon presiden, sementara RK adalah kandidat kuat di barisan calon wakil presiden. Maka secara kasat mata tentu akan menjadi pasangan yang sangat luar biasa.

Dua potensi dan dua pengalaman berpadu menjadi satu, apapun sudut pandangnya, akan menghasilkan perpaduan yang komplet dan menarik.

Apalagi jika nanti benar-benar terwujud, tentu akan menjadi preseden yang sangat baik untuk pemilihan presiden ke depannya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com