Itu sebabnya maka pengambilan keputusan dalam proses pengadaan pesawat terbang baru bagi Angkatan Udara harus berada di tangan orang yang mengerti tentang sistem persenjataan secara keseluruhan.
Pesawat terbang sebagai sub sistem akan sangat bergantung kepada sub sistem lainnya agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
Pengalaman selama ini, unsur pemeliharaan pesawat terbang masih kurang memperoleh perhatian yang cukup. Ketersediaan dana pemeliharaan menjadi sangat menentukan pada aspek pelaksanaan operasi dan latihan terbang.
Perhitungan yang matang jangka panjang bagi tersedianya dana pemeliharaan akan menjadi taruhan utama dalam menyiapkan pesawat terbang untuk berstatus combat ready.
Belum lagi penyiapan SDM selain pilot, seperti para teknisi pemeliharaan yang menjadi tidak mudah bagi proses pemeliharaan pesawat terbang tempur dengan teknologi mutakhir.
Peralatan kalibrasi dari peralatan avionic (aviation electronic) yang sudah serba digital memerlukan waktu panjang dan pengalaman kerja yang memadai untuk mencapai skill yang dibutuhkan.
Hal itu semua memerlukan perencanaan matang dari para ahli yang kompeten di bidangnya. Sedikit saja ada kelalaian, maka kesulitan besar akan dihadapi nantinya saat pengoperasian pesawat tersebut.
Kesulitan dalam proses penyiapan pesawat di flight line tidak hanya berarti kesulitan dalam kesiapan pesawat yang siap terbang, tetapi lebih lebih dalam menyiapkan pesawat yang siap tempur.
Di sisi lain, pesawat terbang hanya merupakan salah satu sub sistem dari sistem senjata Angkatan Udara yang bertugas dalam sistem besar bernama sistem pertahanan udara nasional.
Masih ada sub sistem lainnya yang jauh lebih penting untuk ditangani terlebih dahulu. Misalnya, sampai sekarang ini masih ada wilayah udara kedaulatan Indonesia yang belum berada di bawah wewenang otoritas penerbangan nasional.
Masalah ini memerlukan prioritas utama untuk diselesaikan terlebih dahulu. Percuma saja memiliki skadron pesawat terbang tempur modern, apabila untuk terbang menjaga kedaulatan negara di udara di wilayah kedaulatan sendiri masih harus memperoleh ijin terbang terlebih dahulu dari negara lain.
Ini justru pekerjaan rumah yang seyogyanya diselesaikan sebelum membangun kekuatan skadron pesawat terbang tempur yang canggih.
Berdaulat di udara, baru kekuatan udara akan mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokoknya.
Sebuah renungan dalam menyongsong kedatangan pesawat pesawat terbang tempur baru Angkatan Udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.