MINGGU ( 30/10/2022 ) pagi, saya olahraga jalan kaki di Lapangan Minggiran, Mantrijeron, Yogyakarta.
Di sana aktivitas warga beragam. Ada anak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) sedang belajar nendang bola. Ada bapak-bapak jogging mengitari lapangan.
Bahkan, sepagi itu sudah ada sekelompok orang bermain catur sembari menyeruput kopi tubruk di angkringan.
Ibu-ibu tentu tak ketinggalan untuk ikhtiar sehat. Di sudut lapangan mereka mengikuti instruktur untuk senam lansia.
Saat senam sih biasa saja. Namun setelah senam, inilah yang menarik. Mereka tak langsung bubar.
"Nunggu panitia," kata seorang ibu peserta senam kepada temannya. Kebetulan saya di dekatnya sehingga bisa mendengarkan percakapan mereka.
Panitia? Ternyata senam itu memang dikoordinir. Ibu-ibu mendaftar terlebih dahulu. Konon, kata seorang ibu, yang mendaftar mencapai 150-an orang. Ternyata mereka yang mendaftar memperoleh kaos plus amplop, tentu satu dus snack.
Iseng-iseng saya mengintip kerumunan ibu yang sedang menyobek amplop. "Lumayan, lima puluh ribu," katanya.
Ya lumayan, sudah dapat sehat, dapat Rp 50.000 pula. Plus kaos dan makanan ringan. Kata orang Bantul, "Bejo tenan".
Kaos itu bertulis nama dan foto seorang perempuan yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden 2024. Ada tulisan relawan. Perempuan itu berkerudung putih dengan latar belakang warna merah.
Saya menghitung, 150 kaos plus uang Rp 50.000 per orang. Total uang saja sudah Rp 7,5 juta. Belum hitung-hitungan biaya kaos dan snack. Bisa habis Rp 20-an juta.
Belum lagi honor panitia alias relawan tadi. Lumayan juga modal untuk "memperkenalkan diri" kepada konstituen.
Sudah barang tentu perkenalan itu tidak di satu titik. Modus serupa bisa saja terjadi di titik lain. Bisa di wilayah Yogyakarta atau di luar daerah.
Pendek kata, modal memang harus gede. Entahlah dari mana asal modal itu. Tetapi jelas mahal.
Itu cerita Minggu pagi. Kamis, pukul 13.54 WIB, ada cerita lain. Saya buka twitter. Pertama kali saya tengok yang sedang trending. Tertuliskan: Sedang tren untuk topik Indonesia "Perempuan Bergaun Merah", 24,4 ribu tweet.