JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melaporkan bahwa tidak ada tambahan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Seoul.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengatakan, sejauh ini, hanya ada dua WNI yang menjadi korban atas peristiwa tersebut. Dua orang yang luka-luka itu pun sudah kembali sehat.
"Dua orang tersebut saat ini telah dalam keadaan baik dan sudah keluar dari rumah sakit. Tidak ada informasi tambahan terkait dengan WNI yang terdampak dari kejadian tersebut," kata Judha dalam konferensi pers secara daring, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: Tragedi Itaewon dan Potensi Trauma Panjang yang Melelahkan Mental
Judha mengungkapkan, KBRI di Seoul juga terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) yang ada di Seoul. Koordinasi ini sudah dilakukan sejak berita mengenai Itaewon tersebar.
"Namun, sampai saat ini, memang tidak ada informasi tambahan. Status terakhir 2 WNI kita dan kondisinya sudah sehat," beber Judha.
Adapun usai tragedi tersebut, KBRI Seoul telah menyiapkan hotline yang dapat dihubungi melalui nomor +8210-5394-2546.
Diberitakan sebelumnya, pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan menjadi peristiwa menyedihkan. Pesta itu diwarnai kengerian dengan ratusan orang meninggal dunia karena henti jantung.
Sebagian besar korbannya adalah remaja berusia 20-an tahun dan dewasa muda.
Pesta Halloween Itaewon berubah mencekam setelah kerumuman besar memadati gang di kawasan kehidupan malam ibu kota Korea Selatan, Seoul, tersebut.
Baca juga: 26 WNA Tewas dalam Tragedi Halloween Itaewon
Beberapa saksi menggambarkan kerumunan semakin tidak terkendali dan cemas saat malam semakin larut. Tragedi Halloween Itaewon terjadi sekitar pukul 22.20 waktu setempat.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu (30/10/2022), dengan berjanji pemerintah akan membayar perawatan medis bagi korban luka dan menanggung biaya pemakaman korban meninggal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.