Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegaskan Tak Pandang Bulu, Muhammadiyah: Kami Akomodasi 1.000-an Siswa Nonmuslim

Kompas.com - 03/11/2022, 15:39 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Imam Addaruqutni, berkisah soal dedikasi organisasi berlambang matahari tersebut membangun negeri lewat jalan pendidikan tanpa pandang bulu.

Dalam forum Religion 20 (R20) yang menghadirkan para pemuka agama, sekte, dan tradisi dunia, Addaruqutni mengatakan, tudingan bahwa Muhammadiyah beraliran fundamentalis dan radikal adalah kesalahpahaman.

"Kami telah menjalankan dedikasi dalam visi dan misi kami hingga sekarang ada lebih dari 200 universitas (Muhammadiyah) di seluruh Indonesia, mengakomodasi 1.000-an siswa nonmuslim untuk mengejar pendidikan mereka," katanya di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Kamis (3/11/2022).

Addaruqutni bercerita, sebaran universitas Muhammadiyah juga menjangkau kawasan Indonesia tengah dan timur, termasuk wilayah-wilayah yang secara demografis bukan didominasi umat muslim.

Baca juga: Antar Ketum Saling Bertemu, PBNU dan Muhammadiyah Jajaki Kerja Sama

Ia memberi contoh, ketika kerusuhan 1998, kampus-kampus Muhammadiyah di Papua justru dijaga dan dilindungi oleh orang-orang Kristen.

"Termasuk, di Nusa Tenggara, kampus-kampus Muhammadiyah dijuluki sebagai 'Universitas Kristen Muhammadiyah'," ujarnya disambung gelak tawa beberapa partisipan.

Oleh karenanya, Addaruqutni menyayangkan anggapan bahwa Muhammadiyah sebagai pihak yang beraliran fundamentalis atau radikal.

Addaruqutni menegaskan, tak pernah tebersit bagi Muhammadiyah untuk mengubah sistem negara.

"Muhammadiyah menyatakan itu salah paham karena di Indonesia kita tidak pernah, selama 100 tahunan Muhammadiyah berdedikasi dalam visi dan misinya tidak pernah berpikir menerima agenda yang mengganti sistem negara kita," kata Addaruqutni.

Baca juga: [HOAKS] Muhammadiyah Resmi Usung Anies Baswedan pada Pilpres 2024

R20 digelar Nahdlatul Ulama (NU) bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022.

Forum ini digelar untuk membahas bagaimana konflik berbasis agama harus berakhir dan bagaimana agama bisa menjadi solusi bagi krisis global.

NU mengklaim ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri.

Forum tersebut juga akan menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.

Baca juga: Muhammadiyah Luncurkan Universitas Siber, Haedar: Muhammadiyah Masuki Era Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com