JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut vaksin HPV (human papapillomavirus) untuk mencegah kanker serviks paling efektif diberikan saat masa anak-anak atau usia 9-12 tahun.
Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kemenkes Mayang Sari mengatakan, pemberian vaksin HPV pada masa kanak-kanak ini sesuai dengan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Idealnya, vaksin diberikan sebanyak 2 dosis dengan rentang antara dosis sekitar 12 bulan (1 tahun).
"Sesuai rekomendasi ITAGI, imunisasi HPV sangat efektif bila diberikan sebanyak 2 sosis pada anak perempuan kelas 5 SD dan kelas 6 SD," kata Mayang dalam Kelas Jurnalis Pencegahan Kanker Serviks di Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Kapan dan Bagaimana Cara Mendapatkan Vaksin HPV Gratis?
Mayang menyebut, pemerintah mulai menambah vaksin HPV ke dalam program vaksinasi nasional sejak tahun 2016 dalam rangka pencegahan primer kanker serviks. Program vaksinasi ini diintegrasikan dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Selain karena vaksin HPV paling efektif diberikan saat masa kanak-kanak, kanker leher rahim (kanker serviks) merupakan salah satu permasalahan yang cukup besar di Indonesia.
Bahkan, kanker ini menjadi penyebab kematian kedua tertinggi bagi wanita di Indonesia. Penyakit ini juga membawa beban pembiayaan kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Lalu sebanyak 95 persen kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi dari HPV yang penyakit ini dapat kita cegah melalui imunisasi," ucap Mayang.
Baca juga: Vaksin Kanker Serviks HPV Gratis, Siapa Saja yang Akan Menerima?
Di sisi lain, dunia menargetkan bahwa kanker leher rahim akan dieliminasi pada 2030. Dalam hal ini, Indonesia sepakat untuk mengikuti target eliminasi tersebut.
Sebagai langkah konkret lanjut Mayang, pihaknya telah melakukan upaya deteksi dini dengan IVA dan telah memulai pelaksanaan program demonstrasi imunisasi HPV yang diperluas secara bertahap.
Sejak dimulai pada 2016, imunisasi HPV ini sudah ada di 20 kabupaten/kota dengan DKI Jakarta menjadi kota pertama yang menerapkan.
"Untuk mempercepat upaya elimisasi kanker serviks ini, pemberian vaksin akan diperluas ke 112 kabupaten kota tahun 2022 dan diharapkan akan dilaksanakan secara nasional pada tahun 2023," jelas Mayang.
Baca juga: Kenali Apa itu Infeksi HPV, Penyebab Kanker Serviks dan Kutil Kelamin
Sebagai informasi, Kemenkes menambah jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia, dari 11 vaksin menjadi 14 vaksin, termasuk vaksin HPV. Imunisasi rutin merupakan program pemerintah yang berarti masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan vaksin tersebut.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, imunisasi merupakan cara yang paling tepat dan murah untuk mencegah kematian ibu dan anak.
“Vaksinasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang lebih murah dan lebih efektif daripada intervensi ketika seseorang sudah masuk perawatan di rumah sakit,” katanya pada konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia di gedung Kemenkes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.