Bahkan, mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu, melalui cuitannya di Twitter, mengatakan ada kabar pengusaha batu bara memberi dana besar kepada PKS.
Tujuannya, supaya tidak mendukung Anies Baswedan lagi.
Baca juga: Belum Ada Kata Sepakat soal Cawapres Anies, PKS: AHY, Aher atau Calon Lain Dikaji Bersama
Namun di tengah kabar tersebut, Juru Bicara PKS M Kholid justru membantah isu yang beredar tersebut. Kholid mengatakan kabar PKS ditawari posisi dua menteri adalah tidak benar alias hoax.
"Ini hoax dan fitnah," ujar Kholid saat dimintai konfirmasi, Jumat (28/10/2022).
Kholid menjelaskan, hasil keputusan Musyawarah Majelis Syuro menegaskan bahwa PKS tetap di luar pemerintahan atau menjadi oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia menyebut keputusan tersebut mengikat kepada seluruh anggota, pengurus, dan pimpinan.
Baca juga: Soal Cawapres Anies, Nasdem-Demokrat-PKS Buka Komunikasi dengan Tokoh Selain AHY-Aher
"Jadi ada tawaran atau tidak ada tawaran, keputusan Musyawarah Majelis Syuro tersebut sudah tegas dan mengikat," tuturnya.
Kholid menilai narasi yang dibuat oleh Said Didu ingin merusak rasa saling percaya di Koalisi Perubahan.
Menurutnya, menyebarkan isu tidak benar seperti itu tidak baik.
Meski begitu, Kholid mengakui bahwa PKS memang pernah mendapat tawaran masuk ke pemerintahan Jokowi di periode pertama 2014 dan awal periode kedua 2019.
Baca juga: Nasdem Ingin Deklarasi Koalisi 10 November, PKS: Pekerjaan Rumah Harus Tuntas Dulu
Hanya, sepengetahuan Kholid, saat ini Jokowi tidak menawarkan posisi menteri kepada PKS.
"Sepengetahuan dari kami tidak ada. Presiden PKS Ahmad Syaikhu tidak pernah mendapatkan tawaran itu," imbuh Kholid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.