Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Liga Muslim Dunia, Gus Yahya Berharap Forum R20 Bisa Jadi Gerakan Dunia

Kompas.com - 01/11/2022, 17:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengemukakan alasannya menggandeng Rabithah al-Alam al-Islami/Liga Muslim Dunia (Muslim World League, MWL) dalam penyelenggaraan forum Religion 20 (R20), sebuah forum bagian dari helatan G20 yang khusus memperbincangkan isu agama.

Yahya berharap, forum R20, di mana para pemimpin agama dunia berkumpul dan berbincang soal bagaimana agama bisa menjadi solusi atas krisis global, dapat menjadi sebuah gerakan yang mendunia.

Baca juga: Religion Twenty (R20) sebagai Sumber Etik

"Visi dan agenda ini yang ingin kami bawa lebih jauh, bukan sekadar event atau konferensi yang dihelat sekali, tetapi kami sedang mencari agar ide ini bisa berkembang menjadi sebuah gerakan global," ujar Yahya dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Selasa (1/11/2022).

Ia bercerita bahwa demi tujuan itu, gagasan atas helatan R20 yang diklaim telah muncul sejak Desember 2021 kemudian diajukan kepada Presiden Joko Widodo untuk diadopsi dalam forum tahunan G20 dari tahun ke tahun.

Menurutnya, keberhasilan R20 diadopsi sebagai bagian forum G20 adalah sebuah langkah maju agar diskusi dalam forum ini tak berakhir sebagai diskusi keagamaan saja, melainkan dapat berdampak.

Baca juga: R20 Ingin Dorong Konsensus Pemimpin-pemimpin Agama untuk Politik dan Ekonomi di Dunia

"Kami membutuhkan mitra yang kuat dan terkemuka untuk bergabung dengan kami dalam acara ini. Oleh karena itu kami mengundang MWL, karena MWL dianggap sebagai entitas terpenting di dunia muslim sebagai organisasi internasional," ungkap Yahya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal MWL Syekh Mohammed Al-Issa menyoroti banyaknya konflik sosial yang muncul dari tafsir-tafsir agama.

"Dapat dipahami bahwa persoalan tersebut didasari faktor materi, ada juga persoalan ketidaktahuan terhadap teks-teks agama, dan adanya upaya penyimpangan terhadap teks-teks tersebut," kata dia.

"Dari situlah muncul pemikiran bagaimana forum R20 dapat menghadirkan solusi-solusi," lanjut Issa.

Baca juga: Gus Yahya Sebut R20 Akan Bahas Upaya Jadikan Agama sebagai Solusi, Bukan Masalah

Forum R20 akan mempertemukan para pemimpin agama dan sekte-sekte dunia dengan peserta utama dari negara-negara anggota G20 dan negara non-anggota presidensi G20.

Total negara negara yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20 sebanyak 32 negara dengan 464 partisipan. Forum tersebut akan menghadirkan 40 pembicara dari lima benua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com