Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Terima Undangan Ekshumasi 2 Korban Kanjuruhan, Digelar 5 November

Kompas.com - 31/10/2022, 14:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku telah menerima undangan dari Polda Jawa Timur untuk melakukan ekshumasi korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.

Diketahui, ada keluarga korban yang mengajukan ekshumasi, yaitu Devi Atok, setelah sebelumnya tidak bersedia. Devi Atok kembali mengajukan otopsi untuk kedua putrinya yang meninggal dalam tragedi tersebut.

Komisioner bidang penyelidikan dan pemantauan Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, proses ekshumasi bakal dilakukan pada 5 November 2022.

"Minggu kemarin kami mendapatkan surat pernyataan Mas Devi Atok termasuk juga kami mendapatkan undangan dari Polda Jatim untuk mengikuti ekshumasi yang lanjut dengan otopsi pada tanggal 5 besok," kata Anam saat ditemui di gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Komnas HAM Sayangkan FIFA jika Tak Berikan Penjelasan Terkait Tragedi Kanjuruhan

Anam menuturkan, sejauh ini baru Devi Atok saja yang mengajukan otopsi untuk dua orang putrinya.

Ia belum menerima informasi terkait adanya keluarga korban lain yang menyampaikan permintaan serupa.

Menurut Anam, otopsi terhadap korban tewas atas tragedi tersebut sangat penting untuk mencari tahu penyebab kematian. Dari otopsi, akan ditemukan penyebab kematian karena gas air mata atau hal lain.

"Bagi Mas Devi Atok karena kami bicara langsung sama dia, dia mengatakan bahwa autopsi itu akan memberikan informasi kepada dia apa penyebab kematian kedua putrinya, dan itu bagi dia sangat penting. Ini ikhtiar dia untuk keadilan bagi seluruh korban," beber Anam.

Baca juga: Tragedi Itaewon dan Kanjuruhan Termasuk 2 Insiden Massal Terburuk 10 Tahun Terakhir

Lebih lanjut, Anam mengaku tidak tahu-menahu adanya intervensi dari pihak lain yang menekan para keluarga korban Kanjuruhan untuk melakukan otopsi.

Intinya, kata Anam, Devi Atok bersedia melakukan otopsi setelah sebelumnya mencabut kesediaan. Keputusan Devi Atok tidak terlepas dari komunikasi intens yang dilakukan.

"Kita enggak tahu itu. Tapi yang pasti ketika proses sama Mas Devi Atok yang awalnya memang ada soal komunikasi yang tidak lancar, sekarang terjawab dengan dia mau kembali melakukan autopsi," beber Anam.

"Untuk itu menurut kami harus kita apresiasi, hargai, dan penting untuk memberikan kenyamanan bagi dia," sambung Anam.

Sebelumnya diberitakan, Devi Atok Yulfitri kembali menyatakan kesediaannya dan mengajukan otopsi untuk dua orang putrinya yang menjadi korban Kanjuruhan.

Baca juga: Bertanggung Jawab Moral atas Tragedi Kanjuruhan, Gilang Juragan 99: Saya Mundur sebagai Presiden Arema FC

Permohonan itu disampaikan Devi Atok melalui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Ia, keluarga korban sudah mau lagi melakukan otopsi," ungkap anggota LPSK yang enggan disebut namanya saat ditemui di Polres Malang, Senin (24/10/2022).

Selanjutnya, LPSK akan mendampingi Devi Atok Yulfitri untuk melalui tahapan pengajuan otopsi itu, serta akan menjamin kemanan keluarga korban.

Sebagai informasi, tragedi Kanjuruhan telah memakan 135 korban jiwa. Korban terakhir yang meninggal yakni Farzah Dwi Kurniawan (20) yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com