JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pasukan elite TNI Angkatan Laut, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska), dikerahkan untuk mengamankan agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut dua pasukan khusus ini akan berjaga di atas Kepala Perang Republik Indonesia (KRI) TNI AL yang turut dikerahkan.
“Ada pasukan khusus dari Denjaka, kemudian Kopaska yang on board di KRI tersebut,” kata Yudo di Jakarta Utara, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Rincian Aturan PPKM Bali 12-17 November Sambut Presidensi G20
Secara keseluruhan, Yudo menjelaskan, TNI AL mengerahkan 12 KRI kombatan yang mempunyai helidek. Yudo memerintahkan agar setiap KRI membawa helikopter.
“KRI yang disiapkan adalah KRI yang siap tempur dan ini adalah mengamankan pemimpin pemimpin negara,” tegas Yudo.
Selain itu, TNI AL juga mengerahkan 3.000 personelnya yang berasal dari Korps Marinir TNI AL, pengawak KRI, maupun personel dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) maupun Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal).
“Seperti Lantamal V, Lanal Banyuwangi, maupun Lanal Benoa,” ujar Yudo.
Baca juga: Dukung G20 di Bali, Mabes TNI Kirim 252 Kendaraan Listrik
Yudo menambahkan, pihaknya akan melihat sejauh mana kesiapan personelnya dalam melaksanakan tugasnya.
Dalam waktu dekat, dirinya akan menyaksikan pelaksanaan tactical floorgame atau semacam simulasi yang dipimpin oleh Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksamana Muda (Laksda) TSNB Hutabarat.
Di G20, Hutabarat bertugas sebagai Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) pengamanan sektor laut G20.
“Saya pengen lihat bagaimana sistem pengamannya besok. Saya selaku pembina, saya juga ingin tahu bagaimana Pangkoarmada II dalam menyelenggarakan pengamanan G20 dengan unsur-unsur gabungan dari Armada I, II, III, sehingga dengan Marinir juga di sana,” imbuh dia.
Baca juga: 4 Jet Tempur TNI AU hingga Pesawat Intai Akan Amankan KTT G20 di Bali
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, terdapat 18.030 personel yang dikerahkan untuk mengamankan titik VVIP kepala negara partisipan G20.
Dari total jumlah personel ini, terdapat 3.200 personel Polri, 492 personel dari institusi lain, dan sisanya prajurit TNI.
Andika juga sudah membentuk beberapa Satuan Tugas (Satgas) yang mencakup Satgas VVIP, Satgas Laut, dan Satgas Udara.
Andika menjelaskan, Satgas VVIP bertugas untuk mengamankan kepala negara partisipan G20. Satgas VVIP hingga kini sudah menyiapkan paket pengamanan dengan estimasi 42 kepala negara.