Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Rono dan Yayuk Basuki Jadi Kader PDIP, Ini Alasannya

Kompas.com - 30/10/2022, 16:12 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar gunung berapi atau ahli Vulkanologi Surono yang akrab disapa Mbah Rono kini resmi bergabung PDI Perjuangan (PDIP).

Mbah Rono mengungkapkan alasannya masuk PDIP karena sudah familiar dengan partai banteng moncong putih tersebut.

"Saya familiar, mertua saya dulu mantan ranting, kemudian sekitar saya waktu saya kuliah dan sampai perjuangan tahun 98 itu saya di belakang layar karena saya PNS, itu teman-teman saya PDI dan PDI adalah partai yang terbuka sama saya dan sementara ini partai yang dewasa dan modern dan dengan bangga saya melamar di sini," ujar Mbah Rono di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (30/10/2022).

Baca juga: Soal Duet Ridwan Kamil-Ganjar Pranowo, Sekjen PDI-P: Itu Bagian Wacana, Publik yang Menjodohkan

Setelah bergabung PDIP, Mbah Rono pun mengaku siap mencalonkan diri sebagai calon legislatif atau caleg pada Pemilu 2024. Ia ingin mewakili rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mbah Rono juga ingin ditempatkan di komisi yang membidangi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Saya dulu dari Kementerian Sumber Daya Energi dan Air Mineral. Saya mungkin lebih banyak menguasai energi, semoga bila saya terpilih saya ingin membangun energi di Indonesia sehingga indo punya ketahanan di bidang energi," ucap dia.

Baca juga: Sekjen PDI-P Ingatkan Kader agar Tak Buat Manuver Terkait Capres-Cawapres

Lebih lanjut, ia juga mengaku akan patuh dengan perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Menurut Mbah Rono, setiap orang yang tergabung di sebuah lembaga atau organisasi sebaiknya memiliki disiplin berorganisasi

"Kita harus belajar itu. One man, one command, one decision, lainnya ikut. Dinyatakan kok di semua organisasi. Kalau organisasi tidak punya tatanan, ya, ambyar semuanya itu, lo," kata Mbah Rono.

Selain Mbah Rono, pemain tenis Indonesia Yayuk Basuki juga bergabung dengan PDI-P

Yayuk memutuskan gabung PDI-P, karena berpandangan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu adalah partai yang konsisten memperjuangkan hak rakyat.

"Kenapa saya bergabung di PDI-P, karena saya melihat dari sisi PDI-P ini, ideologi saya sebenarnya di situ dan selain dari partai nasionalnya sendiri, saya merasa bahwa PDIP sangat konsisten membela dan memperjuangkan daripada hak rakyat kecil," kata Yayuk.

Baca juga: Ketika Gibran Menyesal Tak Ikuti Upacara Sumpah Pemuda dan Bentangkan Spanduk Ganjar di DPC PDI-P Solo

Peraih medali emas Asian Games Bangkok 1998 itu mengaku akan fokus ke beberapa isu terkait olahraga hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setelah bergabung PDIP.

Ia mengungkapkan, hal itu diputuskan karena dirinya cukup lama menggeluti bidang olahraga tenis. Selain itu, ia mengaku belakangan ini sering membina para pelaku UMKM.

"Saya banyak membina pelaku UMKM. Jadi, saya rasa itu ingin saya lanjutkan, masalah bagaimana nanti, tergantung kebijakan partai," ujar Yayuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com