Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluasan Hati dan Pengampunan Orangtua Brigadir J saat Bertemu Langsung Penembak Anaknya...

Kompas.com - 26/10/2022, 05:11 WIB
Diamanty Meiliana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak baru akan duduk di kursi saksi dalam ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).

Terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E tiba-tiba berdiri, berjalan tanpa rasa ragu menuju tempat duduk Samuel dan Rosti, orangtua Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Tak ada sepatah kata pun ia ucap kepada para pengacara yang membelanya, mata dan langkahnya mantap ingin menghampiri Samuel dan Rosti.

Bharada E mendekati Samuel, membungkukkan badannya, dan mengulurkan kedua tangannya layaknya ingin meminta maaf. Samuel menyambut uluran tangan itu seraya mengelus-elus kepala Bharada E seolah ingin menyatakan, "sudah.. sudah..."

Bharada E kemudian berpindah ke Rosti, ibu kandung Brigadir J. Dengan membungkuk dia menantikan balasan Rosti untuk menjabat tangannya.

Rosti sedikit sibuk dengan tasnya.

Baca juga: Ibu Brigadir J Menangis di Pengadilan: Nyawa Itu Hak Tuhan, Dicabut Manusia

Tak lama, Rosti menyalami tangan Bharada E. Seketika itu juga Bharada E bersimpuh, menenggelamkan kepalanya dan tangan mereka yang saling menggenggam ke pangkuan Rosti.

Melihat momen itu, Samuel kembali mengelus kepala Bharada E.

Ruang sidang terdiam setelah sebelumnya riuh dengan suara awak media memanggil-manggil nama Samuel dan Rosti demi kepentingan fotografi.

Ajaran jujur dan pengampunan

Persidangan berjalan hingga sore hari.

Sejumlah kesaksian telah diungkap dan akan menjadi pertimbangan majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman untuk ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu.

Samuel dan Rosti kembali bertemu Bharada E di ruang sidang.

Majelis hakim memberi kesempatan kepada para saksi, termasuk Samuel dan Rosti, untuk menyampaikan kata-kata kepada terdakwa.

Samuel dengan tegas meminta Bharada E untuk berkata sejujur-jujurnya.

Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu menghampiri keluarga Brigadir J usai persidangan di Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Sebanyak 12 orang termasuk pihak keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu menghampiri keluarga Brigadir J usai persidangan di Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Sebanyak 12 orang termasuk pihak keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi.

Baca juga: Momen Ayah Brigadir J Kuatkan Sang Istri yang Menangis Sesenggukan Kenang Anaknya...

"Apa yang kamu lihat, apa yang kamu rasakan pada saat kejadian, saya mohon di persidangan selanjutnya, di depan hakim yang mulia, kamu jujur," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com